Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terpantau mengunggah sebuah utas tulisan di platform X (sebelumnya Twitter), seiring dengan proses penggeledahan di rumah yang diduga miliknya di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2023).
Firli terlihat mengunggah sebuat utas tulisan berjudul "Pemberantasan Korupsi Butuh Sinergi & Orkestrasi" pada siang ini, pukul 12.37 WIB. Waktu mengunggah tulisan itu bersamaan dengan kegiatan penggeledahan yang dilakuan di Kertanegara siang ini.
Dalam utas tersebut, Firli menuliskan alasannya hadir dalam pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan pada penanganan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (24/10/2023). Seperti diketahui, Firli diperiksa oleh penyidik kepolisian di Bareskrim Polri saat itu.
"Saya hadir lebih awal di Mabes Polri dan pemeriksaan oleh para penyidik Polda tersebut dilakukan dengan sangat profesional, tidak ada perlakukan khusus maupun pengistimewaan. Untuk itu saya sangat menaruh respect atas kerja mereka. Mereka para penyidik hebat yang dimiliki Polri," tulisnya pada akun @firlibahuri.
Mantan Kabaharkam Polri itu diketahui menjalani pemeriksaan selama sekitar tujuh jam dua hari yang lalu. Dia mengaku, melalui utas di platform X, bahwa selama pemeriksaan diberi kesempatan beribadah dan menjadi imam salat.
"Sejarah akan mencatat untuk pertama kali purnawirawan Polri dan sebagai pimpinan KPK, pulang ke rumah besar untuk kerja sama demi Indonesia bebas korupsi," katanya.
Baca Juga
Kendati demikian, Firli saat itu tidak memberikan keterangan kepada wartawan yang telah menunggunya di Bareskrim Polri saat itu. Hanya Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri yang memberikan keterangan mengenai pemeriksaan terhadap Firli Bahuri.
Sementara itu, penggeledahan hingga kini masih berlangsung di rumah yang diduga milik Firlk di Jalan Kertanegara No.46, Jakarta Selatan. Bahkan, saat ini ada empat orang perwakilan KPK yang hadir menyaksikan proses tersebut.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah memeriksa 54 saksi dalam dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terkait dengan penanganan kasus di Kementan. Beberapa saksi di antaranya selain Firli yaitu mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, sopir pribadi SYL, ajudan pribadi SYL, dan lain-lain.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi juga, penyidik KPK turut membawa koper masuk ke dalam rumah yang digeledah tersebut.
