Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan Rapat Terbatas (ratas) untuk membahas sejumlah isu terkait mulai dari operasi pasar, stok pangan menjelang Ramadan dan Hari Raya, dan lainnya di Istana Merdeka, Senin (30/1/2023).
Kendati demikian, dalam dua ratas yang dilakukan orang nomor satu di Indonesia tersebut justru menteri-menteri dari partai Nasional Demokrat (NasDem) absen hadir ke Istana, yaitu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Absennya kedua menteri tersebut kian memberikan sinyal kuat terkait dengan isu santer reshuffle Rabu Pon, apalagi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) hadir untuk membahas topik yang menjadi ranah dari menteri asal NasDem tersebut.
Dalam rapat pertama, menteri yang keluar dari Istana Merdeka usai melaksanakan rapat dengan Presiden RI Ke-7 itu adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury.
Kemudian, untuk rapat kedua, terlihat Jokowi hanya memanggil Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Kepala Badan Urusan Logistik Budi Waseso (Buwas), dan Kepala Badan Pangan Naisonal Arief Prasetyo untuk rapat tersebut.
Saat ditanya oleh wartawan, Buwas mengatakan bahwa dirinya menerima undangan secara resmi untuk menemui orang nomor satu di Indonesia yang baru diterimanya pada Senin (30/1/2023) malam.
Baca Juga
"Ada undangannya resmi, sejak tadi malam [dapat undangan]. Undangannya rapat aja soal pangan," katanya saat ditemui wartawan sebelum masuk ke Istana Negara, Selasa (31/1/2023).
Selanjutnya, saat ditanya mengenai absennya Mentan untuk membahas topik yang menjadi ranahnya, Buwas mengaku tak mengetahui alasan tidak hadirnya menteri dari partai NasDem tersebut.
Dia menegaskan bahwa Jokowi hanya memanggil tiga orang untuk membahas kebutuhan beras bersama dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
“Wah, saya gatau. Jadi, hanya 3 yang diundang untuk bahas urusan beras, ya, ini urusan penyaluran operasi pasar. Mendag fokus stabilisasi, saya pelaksananya, Pak Arief itung neracanya dan nanti kebutuhan [beras]nya berapa,” katanya.
Senada, Zulhas juga tak berkomentar banyak mengenai apakah Jokowi akan melakukan reshuffle pada esok hari. “Saya fokus mengurus beras, ngurusin cabe, ngurusin telur, dan daging ayam, kalau reshuffle itu punya haknya bapak, bukan saya,” ujarnya.
Setali tiga uang, Wamen LHK Alue Dohong yang keluar bersama beberapa pejabat juga menolak berkomentar banyak mengenai ketidakhadiran Siti.
"No comment! Kalau urusan itu, saya tidak berkomentar," imbuh Alue.
Meskipun demikian, Alue sempat menyebut Siti sedang ada kegiatan lain, disebutnya Siti sedang menyiapkan gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo.
“[Siti Nurbaya] ke labuan bajo, Sehari aja, salah satunya buat persiapan [KTT] Asean,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, pada Senin (30/1/2023) Jokowi juga menggelar sejumlah rapat dengan menterinya di Istana. Adapun, untuk rapat tersebut Menteri lainnya dari NasDem justru hadir yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johny G Plate yang terlihat hadir dalam rapat tersebut.
Kepada wartawan usai rapat, Senin (30/1), dia menjawab soal pertemuan antara Jokowi dan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana sehari sebelumnya. Sekjen NasDem itu pun menjawab soal apa yang dirapatkan antara dirinya dan Jokowi pada hari itu.
Namun, Plate memilih bungkam saat ditanya lebih lanjut oleh wartawan di istana perihal reshuffle kabinet yang digadang-gadang bakal dilakukan pada 1 Februari ini dan segera meninggalkan komplek Istana Negara.
Aktif Panggil Pejabat
Adapun, Jokowi memang aktif memanggil sejumlah tokoh ke istana di tengah isu reshuffle kabinet. Mantan Wali Kota Solo ini sempat memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Negara, pada Jumat (6/1/2023). Prabowo menambah daftar sejumlah elite politik yang dipanggil presiden di tengah menguatnya isu reshuffle kabinet.
Menurut pantauan Bisnis, pemanggilan Jokowi terhadap sejumlah pejabat publik mulai aktif dilakukan sejak akhir tahun 2022 yang sudah dilakukan beberapa kali.
Pertama dengan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pada Senin (26/12/2022), kemudian Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada hari yang sama, yaitu Senin (2/1/2023). Serta, pada Selasa (3/1/2023) Jokowi memanggil Plt Ketua Umum PPP Mardiono
Untuk diketahui, Jokowi menjalani sejumlah pertemuan dengan menteri Kabinet Indonesia Maju. Selain Prabowo, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej.
Terbaru, Jokowi juga mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang digelar secara tertutup pada Kamis (26/1/2023). Bahkan, pertemuan itu baru diketahui publik keesokan harinya.
Merapat ke Istana
Sebelumnya, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko juga merapat ke istana menjelang reshuffle kabinet pada Selasa (17/1). Adapun, Budiman mengaku tak ada bahasan mengenai jabatan. Dia berkata Jokowi hanya meminta pertimbangan mengenai urusan desa.
Selain itu, Jokowi juga memanggil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1). Pertemuan berlangsung tertutup sekitar satu jam. Pada kesempatan itu, Nanto didampingi sejumlah petinggi PP Pemuda Muhammadiyah.
Untuk diketahui, Jokowi sering kali mengambil keputusan penting kenegaraan pada Rabu Pon. Isu perombakan kabinet alias reshuffle yang belakangan makin didengungkan pun diyakini akan dilakukan pada Rabu Pon.
Isu reshuffle kabinet semakin menguat setelah Jokowi memanggil sejumlah tokoh ke Istana Kepresidenan. Namun, Jokowi enggan mengonfirmasi kabar reshuffle kabinet pada Rabu Pon, 1 Februari.
"Hmm, masak? Rabu Pon? Benar? Ya, nanti tunggu saja," ucap Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
Presiden asal Surakarta ini juga sempat buka suara usai panggil Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Istana Negara, Kamis (26/1) sore.
"(Pertemuan) biasa-biasa saja. Mau tahu saja [isi pertemuannya]," pungkas Jokowi.