Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut sebagai menko paling tajir. Selama berada di pusaran pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), hartanya bertambah hampir Rp200 miliar.
Di era Jokowi, Luhut pertama kali melapor hartanya pada Juni 2015. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), saat itu tercatat Rp588,97 miliar.
Luhut terakhir kali melaporkan hartanya ke LHKPN pada akhir tahun 2020. Dalam jangka 5 tahun, kekayaan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar ini bertambah hampir Rp200 miliar menjadi Rp745,19 miliar.
Jika dirinci, tanah dan bangunan yang dimiliki Luhur sebesar Rp244,02 miliar. Harta bergerak lainnya Rp3,38 miliar dan surat berharga Rp106,16 miliar.
Kas dan setara kas sebesar Rp194,01 miliar serta harta lainnya Rp207,13 miliar. Luhut memiliki hutang Rp12 miliar sehingga total kekayaannya Rp745,19 miliar.
Luhut dikenal memiliki bisnis tambang lewat perusahaan yang didirikannya dengan nama PT Toba Sejahtra. Korporasi tersebut memiliki beberapa anak dan cucu usaha.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa Luhut disebut sebagai menko paling tajir. Dia membayar pajak penghasilan (PPh) dengan lapisan paling atas, yaitu 35 persen.
“Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tetapi pajaknya pak Luhut pribadi juga meningkat pasti ke 35 persen,” ujarnya di kantor Pusat DJP Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022).