Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkit Kasus Kapal Tanker Panama dan Iran, Ini Pesan Mahfud MD

Beberapa waktu lalu ada dua kapal tanker besar dari Panama dan Iran yang berjejer dan saling tukar-menukar minyak di wilayah perairan teritorial RI.
Menko Polhukam Mahfud MD menjadi pembicara kunci saat seminar nasional untuk memperingati HUT Ke-6 Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Seminar tersebut membahas tema Pengelolaan Perbatasan Laut Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menko Polhukam Mahfud MD menjadi pembicara kunci saat seminar nasional untuk memperingati HUT Ke-6 Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Seminar tersebut membahas tema Pengelolaan Perbatasan Laut Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA -  Kasus pelanggaran dua kapal tanker di perairan Indonesia sebagai momentum memperkuat koordinasi dan sinergitas antarlembaga dan instansi terkait.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menghadiri simulasi penanganan pesawat asing setelah pemaksaan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (10/6/2021).

"Saya beri catatan, beberapa waktu lalu ada dua kapal tanker besar dari Panama dan Iran. Kapal ini berjejer dan saling tukar-menukar minyak di wilayah (perairan) teritorial kita," katanya.

Namun setelah ditangkap, jelas dia, muncul kesulitan atau persoalan. Hal itu, sebut dia, jelas melanggar kedaulatan, tetapi tanggapan instansi justru berbeda.

"Hampir tidak ada yang menangani, hampir [tidak ada yang proses]," lanjut dia.

Dia menceritakan, setelah kapal ditangkap, ada instansi yang bilang hal itu masuk protokol internasional, maka sebaiknya dikembalikan ke negara asalnya dan disanksi oleh pemerintahnya sendiri.

Selain itu, sambung dia, ada juga yang bilang tidak ada bukti sehingga persoalan itu hampir tidak ada yang menangani.

"Itulah sehingga kita perlu koordinasi seperti yang akan kita lakukan saat ini [simulasi pesawat asing setelah pemaksaan mendarat] agar tidak terjadi hal-hal yang seperti itu [kasus tanker]," ujarnya.

"Jadi koordinasi yang dilakukan Angkatan Udara hari ini bisa menjadi contoh bagi setiap institusi," kata Mahfud.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper