Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Terbaru Donald Trump untuk Iran

Presiden AS, Donald Trump, memberikan pesan terbarunya untuk Iran.
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). Trump memberlakukan tarif pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). Trump memberlakukan tarif pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS, Donald Trump, memberikan pesan terbarunya untuk Iran.

Dilansir dari Tribune, Trump telah memperingatkan Iran agar tidak mencoba membangun kembali fasilitas nuklir mereka. Terutama setelah ia mengklaim serangan militer AS baru-baru ini pada bulan Juni telah "menghancurkan sepenuhnya" lokasi Iran.

Presiden menulis di Truth Social pada hari Sabtu jika fasilitas nuklir Iran telah hancur total.

"Ketiga fasilitas nuklir di Iran telah hancur total dan/atau DIHAPUSKAN. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkannya dan, jika Iran mau, akan jauh lebih baik jika mereka memulai kembali, di tiga lokasi berbeda, sebelum fasilitas-fasilitas tersebut dihancurkan, jika mereka memutuskan untuk melakukannya. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!," tulis Trump.

Sebagaimana diketahui, hal yang berkaitan dengan program nuklir Iran cukup menjadi perhatian utama di keamanan nasional AS dan bagi stabilitas di Timur Tengah.

Oleh sebab itu, AS tampaknya takut jika Iran akan kembali membangun fasilitas nuklir mereka yang terkenal tangguh.

Peringatan Presiden Trump muncul di tengah perdebatan yang sedang berlangsung tentang efektivitas serangan AS dan masa depan upaya diplomatik untuk mengekang ambisi nuklir Iran.

Pada tanggal 21 Juni, militer AS, dengan nama sandi operasi Midnight Hammer, melakukan serangan udara terhadap tiga lokasi nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Presiden Trump dan para pejabat pertahanan secara terbuka mengklaim bahwa ketiga situs tersebut "hancur total", dan mengatakan bahwa Iran akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali program nuklirnya jika mencoba membangunnya kembali.

Trump menegaskan kembali hal ini dalam pesannya pada hari Sabtu.

Tetapi beberapa penilaian intelijen AS telah menantang narasi pemerintah. Hanya satu dari tiga lokasi nuklir Iran yang hancur sementara dua lainnya cukup bertahan untuk dapat melanjutkan pengayaan nuklir dalam beberapa bulan jika Teheran menginginkannya, menurut NBC News.

Departemen Pertahanan dan Gedung Putih telah membantahnya, dengan menyatakan bahwa intelijen mereka sendiri menunjukkan ketiga fasilitas itu "hancur total."

Juru Bicara Pentagon, Sean Purnell, mengatakan: "Presiden Trump sudah jelas dan rakyat Amerika paham: fasilitas nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz telah dihancurkan sepenuhnya.

Tidak ada keraguan tentang itu." Kredibilitas Media Berita Palsu mirip dengan kondisi fasilitas nuklir Iran saat ini: hancur, tertimbun tanah, dan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih.

Di sisi lain, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya memiliki tujuan damai, meskipun ada kecurigaan Barat yang sudah lama ada.

Para diplomat Iran akan bertemu di Eropa minggu depan untuk membahas kemungkinan kesepakatan nuklir, menurut Institut Studi Perang.

"Iran belum melunakkan posisinya terkait haknya untuk memperkaya uranium di tanah Iran, yang membuat Iran kecil kemungkinannya untuk menerima kesepakatan nuklir yang mencakup permintaan pengayaan uranium nol," kata Institut tersebut dalam laporan terbarunya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro