Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap kondisi terkini 14 Warga Negera Indonesia (WNI) di Lebanon pasca insiden saling serang antara Israel dan Hizbullah.
"Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, dalam keterangan resmi kepada awak media, pada Rabu (31/7/2024).
Dia mengatakan bahwa berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon, serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL, dan komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI.
"Hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Kemlu RI dan KBRI Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon, termasuk kemungkinan terjadinya eskalasi konflik bersenjata.
Adapun merespon perkembangan terakhir, KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada para WNI di Lebanon.
Baca Juga
KBRI Beirut meminta para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon, mengingat penerbangan komersial masih beroperasi.
"Bagi para WNI yang berada di Lebanon Selatan disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut. Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Beirut (+961 7081 7310)," tambahnya.
Seperti diketahui, Israel berniat membalas serangan roket mematikan yang diluncurkan Hizbullah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang menewaskan 12 pemuda pada akhir pekan lalu.
Setelah serangan itu, AS berupaya keras untuk mencegah terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Israel dan AS menyalahkan Hizbullah atas serangan roket tersebut, meskipun kelompok itu membantah untuk bertanggung jawab.