Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Vs Hizbullah Makin Tegang, Begini Kondisi 14 WNI di Lebanon Selatan

Kemenlu mengungkap kondisi terkini Warga Negera Indonesia (WNI) di Lebanon, setelah eskalasi konflik antara Israel dengan Hizbullah.
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap kondisi terkini 14 Warga Negera Indonesia (WNI) di Lebanon pasca insiden saling serang antara Israel dan Hizbullah.

"Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, dalam keterangan resmi kepada awak media, pada Rabu (31/7/2024). 

Dia mengatakan bahwa berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon, serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL, dan komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI. 

"Hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat," ucapnya. 

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Kemlu RI dan KBRI Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon, termasuk kemungkinan terjadinya eskalasi konflik bersenjata.

Adapun merespon perkembangan terakhir, KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada para WNI di Lebanon. 

KBRI Beirut meminta para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon, mengingat penerbangan komersial masih beroperasi. 

"Bagi para WNI yang berada di Lebanon Selatan disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut. Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Beirut (+961 7081 7310)," tambahnya. 

Seperti diketahui, Israel berniat membalas serangan roket mematikan yang diluncurkan Hizbullah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang menewaskan 12 pemuda pada akhir pekan lalu. 

Setelah serangan itu, AS berupaya keras untuk mencegah terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. 

Israel dan AS menyalahkan Hizbullah atas serangan roket tersebut, meskipun kelompok itu membantah untuk bertanggung jawab.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper