Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral, Menteri Israel Minta Bulan Ramadan "Dihapus"

Seorang petinggi Israel menyerukan agar bulan Ramadan "dihapuskan". Begini maksudnya.
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang menteri sayap kanan Israel viral setelah disebut menyerukan agar bulan suci Ramadan “dihapuskan”.

Ia mengatakan demikian lantaran ketegangan diprediksi akan meningkat di Tepi Barat selama bulan Ramadan.

Komentar tersebut dibuat oleh Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu, dalam sebuah wawancara dengan Radio Angkatan Darat belum lama ini.

“Apa yang disebut bulan Ramadhan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” kata Eliyahu.

Pernyataannya muncul ketika laporan keamanan Israel terbaru menunjukkan ketakutan rezim tersebut terhadap meletusnya situasi di Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds Timur selama bulan Ramadhan.

Dilansir dari AA.com, meletusnya situasi yang mungkin terjadi pada bulan Ramadan ini sebagai akibat dari perang Israel di Gaza dan pembatasan yang diberlakukan oleh rezim Tel Aviv terkait aturan beribadah di Masjid al-Aqsa pada bulan suci.

Sebagai informasi, masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga umat Islam dan biasanya menarik ratusan ribu jamaah terutama selama bulan Ramadan.

Bulan lalu, Channel 13 Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pembatasan akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsa selama bulan Ramadan.

Dengan terbatasnya akses ke tempat suci untuk beribadah, maka ini menimbulkan konflik yang sulit terbendung.

Belum lagi, langkah Israel untuk menerapkan pembatasan yang lebih ketat pada bulan Ramadan dianggap sangat provokatif dan berbahaya oleh banyak pengamat dan kelompok hak asasi manusia.

Oleh sebab itu, Amichai Eliyahu menyerukan agar ketakutan bulan suci Ramadan dihapuskan.

Siapa Amichai Eliyahu?

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper