Bisnis.com, JAKARTA - Hamas di Palestina mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza dapat dicapai dalam waktu 24-48 jam ke depan asalkan Israel memenuhi sejumlah tuntutan.
“Jika Israel menyetujui tuntutan Hamas, yang mencakup pemulangan pengungsi ke Jalur Gaza utara dan peningkatan bantuan kemanusiaan, hal ini dapat membuka jalan bagi perjanjian gencatan senjata dalam 24-48 jam ke depan,” katanya, dilansir TASS, Minggu (3/3/2024).
Perwakilan Hamas dan Israel sebelumnya tiba di Ibu Kota Mesir untuk melanjutkan pembicaraan multilateral pada hari ini, 3 Maret 2024.
Pembicaraan itu dilakukan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menentukan parameter perjanjian pertukaran sandera dengan tahanan Palestina.
Adapun pertemuan itu dilaksanakan setelah Hamas mengancam akan menunda pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera bagi tahanan Palestina.
Peringatan Hamas itu akan berlaku jika insiden penembakan Israel terhadap warga sipil Gaza yang menunggu bantuan kemanusiaan pada Kamis lalu, terulang kembali.
Baca Juga
Pada saat yang sama, Hamas memberitahu para mediator bahwa pihaknya akan mengirimkan perjanjian gencatan senjata final versi mereka, jika perkembangannya positif.
Seperti diketahui, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa Gaza dilanda kelaparan karena bantuan yang mengalir turun setengahnya pada Februari dibandingkan Januari, imbas terjadi kesulitan di penyeberangan untuk melintasi perbatasan ke wilayah tersebut.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Palestina menyatakan bahwa lebih dari 30.000 orang di Gaza telah terbunuh sejak perang dimulai, pada 7 Oktober 2023 lalu.