Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menyetujui langkah yang disiapkan Aljazair untuk menanggapi serangan Israel terhadap warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza Utara.
Aljazair dalam dokumennya mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai laporan yang menyatakan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa dan beberapa ratus lainnya menderita luka-luka, termasuk orang-orang dengan luka tembak seperti yang diamati oleh UN-OCHA, dalam sebuah insiden yang melibatkan pasukan Israel yang menyerang warga sipil Gaza saat berkerumun mengambil bantuan kemanusiaan.
Lebih lanjut, Aljazair dalam dokumennya juga menekankan perlunya mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil di Jalur Gaza.
Selain itu, negara itu juga mendesak Israel untuk menahan diri dari merampas layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan bagi penduduk sipil di Jalur Gaza untuk kelangsungan hidup mereka.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dilanda konflik, jumlah korban serangan Israel di barisan orang yang menunggu bantuan kemanusiaan di bagian Barat Daya Kota Gaza telah meningkat menjadi 112 orang, dan 760 orang terluka.
Sebelumnya, Al Hadath melaporkan sedikitnya 150 orang tewas dan sekitar 1.000 orang terluka. Helikopter Israel terpantau ikut serta dalam serangan tersebut dan melepaskan tembakan ke arah berkumpulnya warga sipil Gaza.
Baca Juga
Melansir TASS, banyak negara Barat, termasuk Prancis, Kanada dan Spanyol, mengutuk serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah ikut terlibat.
Sementara, pengamat tetap negara Palestina di PBB mencatat, bahwa menurut informasi yang ada puluhan korban meninggal dunia karena luka tembak di kepala.
Seperti diketahui, Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari membantah tudingan bahwa pihaknya telah melakukan penyerangan terhadap warga Gaza yang tengah mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Israel berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas peristiwa ratusan kematian warga Palestina yang mengantri bantuan di Gaza itu.
“Kami sedang menyelidiki insiden ini, kami memiliki semua dokumentasi yang kami perlukan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan jujur terhadap fakta insiden ini dan kami akan menyajikan temuan kami,” kata Hagari.