Bisnis.com, JAKARTA - Kubu Israel berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan jujur peristiwa ratusan kematian warga Palestina yang mengantri bantuan di Gaza pada Maret (3/3/2024).
Dilansir reuters.com pada Minggu (3/3/2024), Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari mengaku pihaknya telah memiliki cukup dokumentasi untuk membuat terang peristiwa tersebut.
“Kami sedang menyelidiki insiden ini, kami memiliki semua dokumentasi yang kami perlukan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan jujur terhadap fakta insiden ini dan kami akan menyajikan temuan kami,” kata Hagari.
Lebih lanjut, dia juga membantah tudingan soal pihaknya telah melakukan penyerangan terhadap warga Palestina yang tengah mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan.
“Itu adalah operasi kemanusiaan yang kami jalankan dan klaim bahwa kami sengaja menyerang konvoi tersebut dan dengan sengaja melukai orang-orang sama sekali tidak berdasar,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 118 orang tewas dan lebih dari 280 lainnya terluka dalam insiden di Gaza pada Kamis (29/2/2024).
Baca Juga
Jumlah korban jiwa warga sipil tersebut merupakan yang terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Dengan begitu, peristiwa ini telah menambah angka korban yang gugur melampaui 30.000 orang sejak agresi Israel dimulai Oktober 2023 lalu.
Namun, kubu Israel membantah angka-angka tersebut dan mengatakan sebagian besar korban terinjak-injak atau tertabrak ketika massa mengerumuni truk bantuan.
Seorang pejabat Israel juga mengatakan bahwa pasukannya berada dalam kondisi yang "genting" saat menembaki kerumunan orang dalam peristiwa itu karena mengaku terancam.
Dengan bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza, banyak negara telah mendesak gencatan senjata, namun Presiden AS Joe Biden mengatakan insiden hari Kamis akan mempersulit perundingan yang sedang mengupayakan kesepakatan yang melibatkan gencatan senjata dan pembebasan sandera.