Bisnis.com, JAKARTA - Massa demo 25 Agustus kembali ricuh dan menyerang petugas menggunakan molotov hingga petasan. Massa bahkan melempar batu dari rel kereta rute Tanah Abang-Rangkas Bitung. Akibatnya kereta rel listrik (KRL) sempat terhenti
Dari pantauan Bisnis pukul 15.50 WIB, massa yang semulanya menggelar aksi di depan gedung Pancasila DPR/MPR RI didorong mundur oleh aparat pasukan gabungan ke arah jalan Gatot Subroto.
Selain itu, masa juga menyebrang dan melempar batu dari arah Kebayoran Lama menuju Slipi. Sehingga serangan dari dua sisi pun tak terelakan.
Demonstran juga terlihat membakar ban hingga kayu ditengah jalan
Lalu lintas ke arah Slipi pun terhenti karena lemparan batu dari pendemo terus berlangsung meski kendaraan sedang berjalan.
Aparat sempat melakukan 'serangan mendadak' untuk memukul mundur masa. Namun, masa menyerang balik aparat keamanan menggunakan batu hinga petasan.
Baca Juga
Fitri, salah satu warga pengguna KRL, mengaku sempat panik saat turun di stasiun Palmerah. Dia menceritakan banyak massa berkumpul di sekitar stasiun Palmeran dan situasi mulai ricuh.
"Sebelum kereta tiba di stasiun Palmerah, petugas menutup jendela dengan tirai di seluruh gerbong KRL. Petugas juga memberikan imbauan agar tirai tidak dibuka karena ada demo di DPR," ujar Fitri kepada Bisnis.
Setelah keluar dari stasiun, Fitri mengatakan banyak massa yang berkumpul di dalam hingga keluar stasiun. Kemacetan terjadi di pintu keluar stasiun arah Pejompongan. Namun, arah ke pintu masuk gedung DPR sudah diblokir massa dan aparat.
Fitri juga sempat merasakan pedihnya gas air mata yang bertebaran. Banyak warga di sekitar stasiun Palmerah menghirup residu gas air mata yang sempat ditembakkan oleh aparat.