Dukung Visi Presiden, Wamen Dikti Tinjau Calon Sekolah Garuda di Bengkulu

Wamen Dikti Stella Christie meninjau calon lokasi Sekolah Garuda di Bengkulu untuk mendukung visi Presiden Prabowo dalam meningkatkan pendidikan sains dan teknologi.
Wamen Dikti bersama rombongan saat meninjau lokasi Sekolah Garuda di Bengkulu
Wamen Dikti bersama rombongan saat meninjau lokasi Sekolah Garuda di Bengkulu
Ringkasan Berita
  • Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda baru dan 80 Sekolah Garuda Transformasi untuk meningkatkan pendidikan sains dan teknologi di Indonesia.
  • Wamen Dikti Stella Christie meninjau lima lokasi calon Sekolah Garuda di Rejang Lebong, Bengkulu, yang menempati peringkat ketiga dalam seleksi lokasi berdasarkan berbagai indikator pembangunan manusia.
  • Sekolah Garuda dirancang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar, dengan fasilitas yang dapat diakses oleh publik.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, BENGKULU - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda baru dan 80 Sekolah Garuda Transformasi untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam bidang sains dan teknologi. Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie pada Rabu (20/8) pagi meninjau lima lokasi calon Sekolah Garuda di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Lokasi pertama di Villa Diklat Danau Mas Harun Bastari Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, lokasi kedua di Desa Air Bening, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi ketiga di Desa Tebat Tenong Luar, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi keempat dan kelima di Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya.

Wamendikti Stella mengatakan, Provinsi Bengkulu menempati peringkat ketiga dalam beauty contest daerah-daerah calon lokasi Sekolah Garuda. Kementerian Dikti Saintek bersama Kemendagri telah mengkaji berbagai data seperti Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia, rapor literasi, rapor matematika, hingga tingkat kemiskinan untuk menentukan lokasi yang layak.

Menurut Wamen Stella, data Kabupaten Rejang Lebong relatif lengkap. “Jadi provinsi Bengkulu itu peringkat ketiga dalam beauty contest kita. Peringkat pertama Sulawesi Tenggara, lalu peringkat kedua Kalimantan Utara,” kata Wamen Stella.

Untuk lokasi pertama di Desa Mojorejo, luas lahannya mencapai 20 hektare, dengan 18,46 hektare sudah bersertifikat dan 2,1 hektare sisanya masih dalam proses pengurusan.

“Saya senang sekali melihat lokasi ini. Yang pertama, ada sejarah bahwa Rejang Lebong itu sebenarnya adalah pusat pendidikan di daerah Sumatera bagian selatan. Namun, seiring bergulirnya waktu, pusat pendidikan tersebut agak berkurang. Ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk mengembalikan marwah dari Rejang Lebong sebagai pusat pendidikan,” kata Wamen Stella di lokasi, Rabu (20/8).

Dia juga mengaku menyukai calon lokasi sekolah karena udara sejuk dan pemandangannya indah. “Ini sangat menyenangkan sekali untuk bersekolah,” tegasnya. Pihaknya telah meminta Pemda setempat untuk melengkapi detail topografi agar segera dipelajari dan diputuskan kelayakannya sebagai lokasi Sekolah Unggulan Garuda.

Dari 20 hektare lahan, sekitar 2 hektare di antaranya adalah bangunan dan sisanya dipergunakan untuk kawasan hijau dan sarana latihan. Khusus di Desa Mojorejo, Rejang Lebong, kata Wamen Stella, banyak sekali tanaman perkebunan seperti kopi yang digarap oleh masyarakat.

“Kalau lokasi ini dipilih, kami tetap menginginkan agar masyarakat tetap menggarapnya. Ini sebenarnya sangat baik untuk kami karena ada yang menjaga lahan. Karena kalau 20 hektare semua opex-nya dari pusat, ini berat. Jadi sebenarnya ini efisien dan efektif dari segi pendanaan. Masyarakat dapat menggunakannya, kita juga mengambil untungnya,” jelas Wamen Stella.

Dia menambahkan, Sekolah Garuda bukan hanya dirancang unggul secara akademis, tetapi juga memberi manfaat ekonomi dan sosial untuk masyarakat. Wamen Stella berharap, jika sekolah Garuda jadi dibangun di lokasi ini, ada fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan masyarakat, misalnya fasilitas kesehatan juga perpustakaan yang bisa diakses oleh masyarakat.

“Kami juga ingin fasilitas olahraga yang dibangun untuk siswa, dalam satu hari seminggu atau mungkin setiap Sabtu dan Minggu itu bisa terbuka untuk masyarakat. Jadi ini bukan sekolah elit, tapi sekolah yang sangat berkualitas tetapi sangat inklusif terhadap masyarakat sekitar,” tegasnya.

Sekolah Garuda yang merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tujuannya untuk menyeimbangkan akses ke pendidikan unggul bagi putra-putri bangsa dari keluarga sederhana dari daerah yang masih belum terjangkau oleh kemajuan sains dan teknologi.

Program Sekolah Garuda terdiri atas dua komponen yaitu Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru. Sekolah Garuda Transformasi merupakan program penguatan bagi SMA/MA yang ada untuk mengoptimalkan potensi mereka menuju perguruan tinggi terbaik dunia. Sementara Sekolah Garuda Baru fokus pada pembangunan sekolah menengah atas (SMA) berasrama di daerah yang minim akses pendidikan berkualitas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto