Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan 4 tersangka tindak pidana korupsi di Labuhanbatu, Sumatra Utara selama 20 hari, terhitung sejak Jumat (12/1/2024).
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan bahwa empat tersangka yang terdiri dari Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga (EAR), Anggota DPRD Rudi Syahputra Ritonga (RSR), serta pihak swasta Effendy Saputra (ES) dan Fazar Syahputra (FS) itu akan ditahan di Rutan KPK setidaknya hingga 31 Januari 2024.
“Karena kebutuhan proses penyidikan, tim penyidik melakukan penahanan untuk tersangka EAR, RSR, ES, dan FS masing-masing untuk 20 hari pertama,” katanya dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Dirinya menambahkan, 4 orang tersebut ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Labuhanbatu pada Kamis (11/1/2024).
Bupati Labuhanbatu Erik diduga menerima uang suap sebesar Rp1,7 miliar melalui Rudi selaku orang kepercayaannya.
Uang tersebut berkaitan dengan proyek pengadaan di berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkab Labuhanbatu, yang mana Effendy dan Fazar selaku pihak swasta berperan sebagai pemberi suap.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, KPK mencokok total 10 orang dalam OTT yang digelar di Labuhanbatu pada Kamis (11/1/2024).
OTT tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi berupa suap, yang turut melibatkan penyelenggara negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.
"Sejauh ini ada 10 orang lebih yang ditangkap dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah Bupati Kabupaten Labuhanbatu kemudian pejabat pemerintah kabupaten serta beberapa pihak swasta," terang Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (11/1/2024).
Selain Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK turut menangkap Plt. Kepala Dinas Kesehatan setempat. Dalam OTT perdana di 2024 itu, pihak KPK mengamankan sejumlah uang sebagai barang bukti.