Bisnis.com, JAKARTA - Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga (EAR) terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
EAR diduga menerima uang suap sebesar Rp1,7 miliar melalui Rudi Syahputra Ritonga (RSR) selaku orang kepercayaannya.
"Besaran uang yang diterima EAR melalui RSR sejumlah sekitar Rp551,5 juta sebagai satu kesatuan dari Rp1,7 miliar," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, pada Jumat (12/1/2024).
Dia mengatakan terdapat 4 orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Labuhanbatu.
Berikut ini adalah profil lengkap dari EAR yang saat ini ditahan oleh KPK selama 20 hari sejak Jumat (12/1).
Profil dan Sepak Terjang Politik Erik Adtrada Ritonga
Erik Adtrada Ritonga atau EAR merupakan politikus kelahiran Labuhanbatu, 5 Mei 1980. Dirinya pernah menjabat sebagai direktur rumah sakit swasta sebelum akhirnya terjun ke politik.
Baca Juga
Dirinya kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Labuhanbatu yang dilantik pada 2020 bersama dengan Ellya Rosa Siregar.
Selain menjadi bupati, EAR juga diketahui menjabat sebagai ketua DPD Partai NasDem Labuhanbatu hingga saat ini.
Awal perjalanan politiknya, ia bergabung bersama Partai Hanura dan mendaftar sebagai caleg DPR RI dari dapil Sumut II di Pileg 2014.
Sayangnya saat itu dirinya kalah dan tidak duduk di kursi DPR RI. Namun pada 2018, ia dilantik sebagai anggota DPR RI melalui pergantian antar waktu (PAW) menggantikan Rufinus Hotmaulana Hutauruk.
Rufinus di-PAW oleh Hanura karena pindah ke NasDem untuk Pileg 2019.
EAR akhirnya maju sebagai calon Bupati Labuhanbatu di Pilkada 2020 berpasangan dengan Ellya Rosa Siregar. Keduanya terpilih setelah melakukan pemungutan suara ulang (PSU).
Setelah dilantik, EAR berpindah haluan dari Partai Hanura ke NasDem dan menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem Labuhanbatu hingga sekarang.