Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Sita Aset Bupati Labuhanbatu: Kantor DPD Nasdem hingga Pabrik Sawit

KPK menyita sejumlah aset milik Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga atau EAR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap.
KPK menyita sejumlah aset diduga milik Bupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga (EAR) yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap. Beberapa aset tanah dan bangunan yang ditemukan dan disita KPK yakni Kantor DPD Nasdem Labuhan Batu dan pabrik kelapa sawit. / Dokumen KPK.
KPK menyita sejumlah aset diduga milik Bupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga (EAR) yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap. Beberapa aset tanah dan bangunan yang ditemukan dan disita KPK yakni Kantor DPD Nasdem Labuhan Batu dan pabrik kelapa sawit. / Dokumen KPK.

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah aset milik Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga atau EAR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap. 

Aset-aset yang belakangan ini telah ditemukan dan disita oleh komisi antirasuah meliputi rumah, tanah dan bangunan yang dijadikan kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nasdem Labuhanbatu, serta pabrik kelapa sawit. 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan, penyitaan kantor DPD Nasdem Labuhanbatu itu diduga memiliki keterkaitan dengan EAR yang kini merupakan tersangka dugaan korupsi. Aset itu disita kemarin, Rabu (1/5/2024). 

Tanah dan bangunan itu diketahui merupakan aset milik EAR yang memiliki luas 304,9 meter persegi di Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara. 

"Berdasarkan alat bukti yang dimiliki Tim Penyidik, aset ini diduga milik Tersangka EAR yang kemudian difungsikan untuk kepentingan salah satu partai politik," ujar Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (2/5/2024). 

Ali menyampaikan, nantinya temuan penyidik itu akan dikonfirmasi ke saksi termasuk EAR sebagai tersangka.

Selain kantor DPD Nasdem, pada hari yang sama, penyidik turut menemukan dan menyita tanah dan bangunan seluas 14.027 meter persegi diduga milik EAR yang berlokasi di Kelurahan Janji, Kecamatan Bilah Barat Kabupatan Labuhanbatu. 

Aset tanah dan bangunan itu, terang Ali, disiapkan untuk menjadi pabrik pengolahan kelapa sawit dan masih dalam proses uji coba operasional. Aset itu tidak diatasnamakan EAR, namun orang kepercayaannya. 

"Diperkirakan nilai aset dimaksud Rp15 Miliar dan turut diduga sumber dananya berasal dari penerimaan suap Tersangka EAR dkk," kata Ali.

Terakhir, penyidik turut menemukan dan menyita satu rumah milik EAR di Kota Medan, Sumatra Utara pada pekan lalu, Kamis (25/4/2024). Rumah itu diduga memiliki keterkaitan erat dengan suap yang diterima EAR.

Ketiga aset yang disita tersebut sudah disita dan dipasang plang sita oleh penyidik. 

Di luar aset tanah dan bangunan, penyidik KPK belum lama ini juga menyita uang senilai Rp48,5 miliar pada kasus suap kepala daerah itu. Uang itu tersimpan dalam rekening bank yang berasal dari para pihak kepercayaan EAR. 

"Uang tersebut tersebar dalam berbagai rekening bank dan satu di antaranya atas nama Tersangka EAR. Pemblokiran sekaligus penyitaan akun rekening bank dimaksud dilakukan dengan berkoordinasi pada pihak bank terkait," terang Ali.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, KPK menetapkan EAR sebagai tersangka kasus suap usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (11/1/2024). Dia diduga menerima suap sebesar Rp1,7 miliar.

Selain EAR, KPK turut menetapkan tiga orang tersangka yakni Anggota DPRD Rudi Syahputra Ritonga, serta dua orang swasta Effendy Saputra dan Fazar Syahputra. 

EAR diketahui merupakan Ketua DPD Labuhanbatu dan dilantik sebagai Bupati pada 2020 silam. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper