Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misteri Syahrul Yasin Limpo 'Hilang' dan Tersangka Kasus Korupsi di Kementan

Mentan Syahrul yasin Limpo kini menjadi sorotan setelah dikabarkan hilang kontak usai melawat ke Eropa. Dia juga dikaitkan dengan kasus korupsi di Kementan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Qu Dongyu di sela-sela konferensi di Roma, Italia. Keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama Proyek Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)./Instagram @syasinlimpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Qu Dongyu di sela-sela konferensi di Roma, Italia. Keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama Proyek Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)./Instagram @syasinlimpo

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seluruh pihak menunggu kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk kembali ke Indonesia setelah melakukan kunjungan kerja ke Eropa.

"Ya, ditunggulah, beliau kan ke luar (negeri), belum sampai ke Indonesia," kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Inacraft di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Jokowi justru menanyakan kabar bahwa Syahrul Yasin Limpo, yang diduga terjerat kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, hilang kontak.

"Siapa yang kehilangan kontak? Siapa? Coba dikontak saja, bisa. Ada yang punya nomor teleponnya nggak? Coba dikontak," kata Jokowi.

Dia pun kembali meminta awak media untuk menunggu ketibaan Syahrul Yasin Limpo di Indonesia.

"Ya, ditunggu nanti. Memang (Syahrul Yasin Limpo) dari luar (negeri) belum sampai ke Tanah Air," imbuhnya.

Ketika disinggung soal posisi Syahrul Yasin Limpo saat ini, Jokowi mengatakan sebagai presiden dia tidak perlu mengetahui setiap saat lokasi menterinya.

"Ya, masa urusan posisi (menteri) di mana, presiden disuruh (harus) tahu. Kamu gimana?" kata Jokowi.

Jokowi pun enggan menanggapi soal kemungkinan perombakan (reshuffle) kabinet di tengah pengusutan kasus dugaan korupsi di Kementan.

Sebelumnya, Selasa (4/10/2023), Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengungkap pihaknya dan jajaran Kementan hilang kontak dengan Syahrul Yasin Limpo sejak Sabtu (30/9/2023). Saat itu adalah jadwal pulang dari kunjungan kerjanya sebagai mentan ke Italia dan Spanyol.

Hingga kini, keberadaan Syahrul Yasin Limpo masih dicari-cari. Jokowi pun menunjuk Harvick sebagai mentan ad interim sejak Selasa (3/10/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan Syahrul Yasin Limpo belum termonitor kembali ke Indonesia berdasarkan sistem imigrasi.

Berdasarkan sistem informasi Imigrasi, Syahrul Yasin Limpo tercatat meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada tanggal 24 September 2023, menuju ke Doha, Qatar, dalam rangka transit sebelum menuju Roma, Italia.

Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan kembali dari Eropa pada tanggal 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2023.

Syahrul Yasin Limpo juga belum bisa dipastikan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Hingga kini, KPK belum memberikan pemberitahuan resmi berkaitan dengan proses penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementan yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo.

Bertemu Dirjen FAO

Sementara itu, di akun media sosial Instagram @syasinlimpo yang dipantau Rabu (4/10/2023), politikus NasDem ini mengunggah pertemuannya dengan Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Qu Dongyu di sela-sela konferensi di Roma, Italia. Keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama Proyek Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).

Ini merupakan kerja sama antarnegara berkembang, khususnya negara selatan di Asia, Afrika dan Pasifik, untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan pembangunan pertanian.

KSST merupakan hasil dari pertemuan kelompok kerja pertanian G20 Presidensi Indonesia tahun lalu.

“Saya optimistis proyek KSST ini dapat memberikan manfaat besar bagi pencapaian ketahanan pangan di kawasan Asia-Pasifik. Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan FAO di Indonesia untuk mengidentifikasi potensi kerja sama dengan berbagai negara,” tulis Sayhrul Yasin Limpo.

Pada pertemuan itu, dia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan konkrit FAO selama lebih dari 40 tahun dalam menghadapi ancaman anomali cuaca, krisis pangan, degradasi lahan, dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta penanganan wabah penyakit hewan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper