Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan, terkait dugaan suap penanganan perkara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana.
Hasbi ditahan untuk 20 hari pertama, mulai 12 Juli hingga 31 Juli 2023 di Rumah Tahanan KPK di Gedung Merah Putih, Jakarta.
Usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK selama kurang lebih 5 jam mulai pukul 10.30 WIB hingga 16.30 WIB, Hasbi keluar dengan tangan terborgol dan mengenakan rompi oranye.
Berikut sekilas profil Hasbi Hasan:
Dikutip dari Wikipedia, Hasbi Hasan dilahirkan di Menggala, Bandar Lampung, pada 22 Mei 1967. Dia merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara dan berasal dari Lampung.
Dia menempuh pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor, lalu melanjutkan studi Strata 1 di IAIN Raden Intan Lampung dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum di Institute of Business Law and Management (IBLAM) Jakarta.
Baca Juga
Hasbi menyelesaikan studi Magister (S2) di Program Pascasarjana STIH IBLAM Jakarta dengan fokus pada Hukum Bisnis dan meraih gelar Doktoralnya di Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasbi juga aktif tercatat sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.
Selama tiga periode, dia menjabat sebagai Ketua Prodi Magister Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta. Sejak tahun 2020, dia menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta.
Karier di Mahkamah Agung
Hasbi memulai kariernya di Mahkamah Agung sebagai calon hakim Pengadilan Agama pada Pengadilan Agama Pangkal Pinang pada tahun 1997 hingga 1999, kemudian dipindahkan ke Pengadilan Agama Tanggamus sebagai hakim pada tahun 1999 hingga 2001.
Pada tahun 2002 hingga 2007, Hasbi dipindahkan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan diangkat sebagai Asisten Ketua Muda Mahkamah Agung di Lingkungan Peradilan Agama.
Selama periode tersebut, pada tahun 2006, dia dipercaya untuk menjabat sebagai Asisten Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang NonYudisial.
Pada Januari 2005, Hasbi dipercaya mengemban jabatan eselon 3 sebagai Kepala Bagian Kesekretariatan Pimpinan.
Setelah 10 tahun berkarier di Mahkamah Agung, dia diangkat menjadi pejabat eselon 2 sebagai Direktur Pembinaan Administrasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama pada tahun 2015.
Pada 27 November 2018, dia diangkat sebagai Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Agama Palu.
Tidak lama kemudian, dia kembali dipercaya untuk menjabat posisi eselon 2 lainnya sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan BLDK Mahkamah Agung RI.
Pada bulan Desember 2020, Hasbi dipercaya untuk menjabat jabatan Eselon tertinggi (Eselon I) di Mahkamah Agung sebagai Sekretaris Mahkamah Agung.