Bisnis.com, SOLO - Jonathan Latumahina menunjukkan kekesalahannya atas kasus penganiayaan yang menimpa anaknya, David Ozora.
Ia mengatakan bahwa kasus yang viral justru bisa menyisakan pertanyaan layaknya penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.
"Penindakan hukum setelah viral itu justru menyisakan banyak pertanyaan, biar netijen reda tangkap aja dulu tar didalam bisa nego-nego," tulisnya di Twitter pada Senin (22/5/2023).
Dari situ, ia menyebutkan bahwa Mario Dandy masih mendapat sejumlah privilege seperti bisa memegang ponsel dan melihat Netflix.
Apabila hal tersebut benar terjadi, maka ia tak segan untuk menerapkan hukum rimba terhadap pelaku.
"Jika ini bener terjadi maka gue bakal pake hukum rimba. Liat aja," lanjutnya.
Baca Juga
Selain Jonathan, Alto Luger yang juga mengatakan bahwa penanganan kasus penganiayaan ini tidak jelas.
Sebagai perwakilan keluarga David, ia khawatir bahwa pelaku penganiayaan bisa saja dibebaskan karena pengusutan kasus yang tidak tegas.
"Dear Polda Metro Jaya, kami keluarga David Ozora yang mengikuti perkembangan kasus hukum atas tersangka utama Mario Dandy, penganiaya berat dengan perencanaan atas anak kami David merasa capek dengan ketidakjelasan perkembangan kasus ini,” tulisnya di Twitter, Senin.
Menurutnya, Mario Dandy masih memiliki privilege yang luar biasa karena bisa membuat berkas kasusnya hanya mondar-mandir saja.
"...prestasinya yang mampu membuat berkas kasusnya bisa berputar-putar antara Polda Metro dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,"
Ia pun menyindir bahwa pihaknya pernah memiliki harapan kasus ini akan segera diselesaikan dengan baik. Namun justru semakin lama, semakin hilang.