Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Wagner Rusia Bantah Terlibat dalam Konflik Militer di Sudan

Grup Wagner Rusia menegaskan bahwa kelompoknya tidak ada hubungannya dengan pertempuran di Sudan. 
Citra satelit menunjukkan gedung-gedung yang terbakar dan patroli militer di timur laut Bandara Internasional Khartoum di Khartoum, Sudan, 17 April 2023. Maxar Technologies/Handout melalui REUTERS.
Citra satelit menunjukkan gedung-gedung yang terbakar dan patroli militer di timur laut Bandara Internasional Khartoum di Khartoum, Sudan, 17 April 2023. Maxar Technologies/Handout melalui REUTERS.

Bisnis.com, JAKARTA - Grup tentara bayaran Wagner Rusia membantah bahwa kelompoknya telah beroperasi dalam konflik di Sudan, pada Rabu (19/4/2023). 

Grup Wagner Rusia menegaskan bahwa kelompoknya tidak ada hubungannya dengan pertempuran di Sudan

Diplomat Barat di Khartoum sebelumnya mengatakan bahwa Wagner Rusia terlibat dalam penambangan emas ilegal di Sudan, dan pihak Sudan telah membantah hal tersebut pada Maret 2023.

"Karena banyaknya pertanyaan dari berbagai media asing tentang Sudan, yang sebagian besar bersifat provokatif, kami menganggap perlu untuk memberi tahu semua orang bahwa staf Wagner tidak berada di Sudan selama lebih dari 2 tahun," kata perwakilan Wagner saat memberikan keterangan melalui Telegram.

Sementara itu, diplomat tersebut mengatakan bahwa Wagner Rusia sudah lama tidak berhubungan dengan penguasa militer Sudan, seperti dilansir dari CNA, pada Kamis (20/4/2023). 

Perwakilan Wagner juga menekankan bahwa kelompoknya tidak ada hubungan dengan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, atau kepala paramiliter Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang pasukannya berada di jantung konflik Sudan saat ini.

Perusahaan yang terkait dengan pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin, tidak memiliki kepentingan keuangan di Sudan, dan menyatakan bahwa konflik itu murni urusan internal Sudan.

Sebelumnya tentara bayaran Wagner dikerahkan untuk melawan pemberontak di Mali dan Republik Afrika Tengah di masa lalu, tetapi saat ini mempelopori upaya untuk merebut kota Bakhmut di Ukraina timur.

Seperti diketahui, bentrokan pecah di Sudan, dekat pangkalan militer di Merowe dan Ibu Kota Khartoum pada Sabtu (15/4/2023). 

Situasi memanas setelah terjadi ketidaksepakatan antara panglima militer Abdel Fattah Al-Burhan yang juga Kepala Dewan Kedaulatan yang berkuasa dengan Kepala RSF paramiliter Mohamed Hamdan Dagalo yang dikenal sebagai Hemedti yakni wakil Al-Burhan di Dewan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Farid Firdaus
Sumber : CNA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper