Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Antony Blinken Sampaikan Keprihatinan Terhadap Bentrokan di Sudan

Menlu AS Antony Blinken mengungkapkan keprihatinan tersebut di sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara G7 di Jepang.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membantu personel militer AS membawa bantuan di Pangkalan Udara Incirlik dekat Adana, Turki 19 Februari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne/Pool
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membantu personel militer AS membawa bantuan di Pangkalan Udara Incirlik dekat Adana, Turki 19 Februari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne/Pool

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengungkapkan keprihatinannya terhadap bentrokan yang berkecamuk di Sudan.

Dilansir dari Reuters pada Senin (17/4/2023), pertempuran meletus di Sudan pada Sabtu (15/4) antara unit tentara dan pasukan paramiliter menyebabkan sedikitnya 97 warga sipil tewas hingga Minggu.

Di sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara G7 di Jepang, Blinken mengatakan bahwa konsultasi tertutup telah diadakan mengenai pertempuran tersebut, termasuk dengan mitra di dunia Arab dan Afrika serta dengan organisasi internasional.

"Ada keprihatinan mendalam bersama tentang pertempuran, kekerasan yang terjadi di Sudan. Ancaman yang ditimbulkan terhadap warga sipil, yang ditimbulkannya terhadap bangsa Sudan dan berpotensi menimbulkan bahkan ke wilayah tersebut," katanya.

Dia melanjutkan, ada pandangan lain yang sama kuat bahwa langkah-langkah perlu diambil untuk melindungi warga sipil, non-kombatan dan orang-orang dari negara ketiga.

“Dan juga pandangan yang dipegang teguh, sekali lagi, di seluruh mitra kami tentang perlunya gencatan senjata segera dan kembali ke pembicaraan – pembicaraan yang sangat menjanjikan dalam menempatkan Sudan di jalan menuju transisi penuh ke pemerintahan yang dipimpin sipil,” katanya. .

Pandangan Blinken tersebut disepakati oleh menteri Menlu Inggris James Cleverly.

"Pada akhirnya, masa depan segera terletak di tangan para jenderal yang terlibat dalam pertarungan ini, dan kami meminta mereka untuk mengutamakan perdamaian, untuk mengakhiri pertempuran, untuk kembali ke negosiasi," kata Cleverly.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper