Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa semua pihak dalam konflik di Sudan harus segera menghentikan tembakan dan kembali ke perundingan.
Anggota Dewan Keamanan meminta semua pihak untuk kembali berdialog dalam menyelesaikan krisis saat ini di Sudan, seperti dilansir dari TASS, Minggu (16/4/2023).
"Para anggota Dewan Keamanan mendesak pihak-pihak untuk segera menghentikan permusuhan, memulihkan ketenangan, dan meminta semua pihak untuk kembali berdialog guna menyelesaikan krisis saat ini di Sudan," kata pernyataan itu.
Ketegangan di Sudan meningkat setelah terjadi ketidaksepakatan antara komandan militer Abdel Fattah al-Burhan yang juga mengepalai Dewan Kedaulatan (Badan Pemerintahan Negara), dan wakilnya di dewan, Kepala Departemen Kekuatan Pendukung, Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti).
Bentrokan pecah antara kedua pasukan di dekat pangkalan militer di Kota Merowe dan di Ibu Kota Sudan, Khartoum, pada Sabtu (15/4/2023) pagi.
Saluran televisi El Sharq yang mengutip Komite Dokter Sudan mengatakan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan 183 lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Baca Juga
"Akibat bentrokan kekerasan, 25 orang tewas dan 183 luka-luka," kata komite itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip saluran tersebut.
Angkatan Bersenjata Sudan mengumumkan bahwa situasi di negara itu kini telah stabil, dan unit militer memulihkan keamanan di seluruh wilayah Sudan, pada Minggu (16/4/2023) pagi.
"Situasinya sangat stabil, angkatan bersenjata melakukan yang terbaik untuk memulihkan keamanan dan perdamaian di negara itu," kata Angkatan Bersenjata Sudan.
Menurut laporan saluran TV setempat, tembakan sporadis masih terdengar di Ibu Kota Negara, Khartoum.