Bisnis.com, JAKARTA - Intelijen Militer Inggris mengatakan bahwa pasukan Ukraina yang berada di Kota Bakhmut tengah menghadapi serangan yang intens dari pasukan Rusia. Intelijen itu menyebut, pertempuran sengit terjadi di dalam maupun sekitar kota di wilayah Timur Ukraina tersebut.
Dilansir dari Reuters, Minggu (5/3/2023), tentara reguler Rusia dan pasukan militer swasta kelompok Wagner berhasil maju lebih jauh ke arah pinggiran utara Bakhmut.
Adapun, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa suasana semakin mencekam usai dua jembatan utama di Bakhmut hancur dalam 36 jam terakhir.
Satu di antaranya merupakan jembatan yang menghubungkan Bakhmut ke rute pasokan utama terakhir ke kota tersebut dari Chasiv Yar yang sampai saat ini masih dikuasi oleh Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan, Bakhmut kini menjadi benteng terakhir bagi Ukraina. Oleh karenanya, dia berterima kasih kepada para pembela di kota tersebut dalam sebuah pesan video.
Menurutnya, tentara di Bakhmur juga telah berhasil menangkis banyak serangan di dalam dan sekitar kota tersebut. Hal ini akhirnya membuat Rusia gagal untuk mengepung kota yang berada di timur Ukraina.
Baca Juga
Sebelumnya, Rusia juga telah meluncurkan serangan ke rute terakhir dari Bakhmut pada Jumat (2/3/2/2023), yang bertujuan untuk menyelesaikan pengepungan kota yang terkepung dan mendekatkan Moskow ke kemenangan besar pertamanya dalam setengah tahun terakhir setelah pertempuran paling berdarah itu.
Kepala tentara swasta atau tentara bayaran Wagner mengatakan, setelah lebih dari tujuh bulan berperang, Bakhmut kini telah hancur berkeping-keping dan hampir seluruh wilayahnya dikepung dengan hanya satu jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.
Dia menyebut bahwa Bakhmut sebagai batu loncatan untuk menyelesaikan upaya perebutan kawasan industri Donbas, yang merupakan salah satu tujuan terpenting dari Moskow.