Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pasukannya kekurangan senjata, amunisi dan tank untuk melawan agresi militer Rusia.
Melansir Reuters, Sabtu (4/3/2023), dia menyebut, bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina kekurangan artileri, amunisi, pesawat tempur dan tank.
Berbicara selama konferensi pers bersama dengan Presiden Latvia Egils Levits di Lvov, Jumat (3/3/2023), Zelensky mengklaim bahwa karena kekurangan senjata dan amunisi, Barat harus mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina.
"Artileri adalah hal nomor satu yang kita butuhkan. Baik sistem maupun amunisi, peluru dalam jumlah besar," kata Zelensky.
Dia mengklaim bahwa Ukraina membutuhkan artileri bukan untuk menyerang wilayah Rusia, tetapi untuk merebut kembali wilayah, yang masih dianggap Kiev sebagai miliknya. Selain itu, dia juga menyatakan kekurangan pesawat tempur.
"Kami butuh pesawat. Bukan pembicaraan atau janji, hanya untuk melatih orang-orang kami dan menyerahkan pesawat," katanya.
Baca Juga
Presiden Ukraina juga mengakui kurangnya tank di pasukan Ukraina.
"Saya yakin, apapun yang terjadi, kita akan mendapatkan pasukan tank.”
"Angkatan bersenjata kita sudah dilatih, itu akan segera terjadi. Namun, ada kekurangan tertentu."
Menjawab pertanyaan reporter tentang bagaimana pengiriman senjata ke Kiev dapat dipercepat, Zelensky mengatakan perlu untuk berbicara secara terbuka tentang kekurangan.
"Dan negara-negara yang membantu kami dapat secara terbuka mendukung pengiriman berbagai jenis senjata. Tidak ada lagi rahasia senjata apa yang kami miliki," tukasnya.
Menurut tentara Ukraina di Artyomovsk (Bakhmut), para prajurit kekurangan senjata, amunisi, pesawat tempur, dan helikopter.