Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Rusia Bergerak ke Ukraina jelang Pertemuan Putin-Trump

Tentara Rusia bergerak ke wilayah timur Ukraina jelang pertemuan Putin-Trump pada pekan ini di Alaska.
Penduduk memindahkan puing-puing dari rumah tetangga mereka yang rusak akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kota Hlevakha, di luar Kyiv, Ukraina 26 Januari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Penduduk memindahkan puing-puing dari rumah tetangga mereka yang rusak akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kota Hlevakha, di luar Kyiv, Ukraina 26 Januari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ringkasan Berita
  • Sejumlah kelompok kecil tentara Rusia bergerak ke wilayah timur Ukraina menjelang pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan sekutu Eropa menekankan pentingnya suara Ukraina dalam negosiasi dan mendesak kepatuhan terhadap hukum internasional serta integritas teritorial Ukraina.
  • Ukraina dan sekutunya khawatir Trump mungkin akan memberi keuntungan kepada Putin dalam pertemuan mendatang, yang dapat mempengaruhi kedaulatan wilayah Ukraina.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kelompok kecil tentara Rusia bergerak maju ke wilayah timur Ukraina pada Selasa (12/8/2025) jelang pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Presiden AS Donald Trump pekan ini.

Dilansir Reuters, dalam salah satu serangan terluas tahun ini, pasukan Rusia bergerak di dekat kota pertambangan batu bara Dobropillia, bagian dari strategi Putin untuk menguasai penuh wilayah Donetsk di Ukraina. 

Militer Ukraina pun mengirimkan pasukan cadangan dan menyatakan berada dalam pertempuran sulit melawan kelompok-kelompok kecil tentara Rusia yang bergerak maju.

Trump mengatakan segala kesepakatan damai pada akhirnya akan melibatkan pertukaran wilayah, demi keuntungan Rusia dan Ukraina, yang hingga kini bergantung pada AS sebagai pemasok senjata utamanya.

Hampir seluruh wilayah yang dipermasalahkan adalah bagian Ukraina dan membuat khawatir Presiden Volodymyr Zelenskiy bersama negara sekutu di Eropa.

Zelenskiy dan sebagian besar mitranya di Eropa mengatakan perdamaian abadi tidak dapat dicapai tanpa suara Ukraina dalam negosiasi. Dia juga mendesak kepatuhan akan hukum internasional serta kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Zelensky dan sekutu di Eropa berencana menelepon Trump pada hari Rabu untuk memengaruhinya menjelang pertemuan dengan Putin di Alaska pada Jumat (15/8/2025). 

"Perdamaian palsu tidak akan bertahan lama dan hanya akan mendorong Rusia untuk merebut lebih banyak wilayah [Ukraina]," ujar Zelenskiy dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa setelah berdiskusi melalui panggilan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Turki diketahui telah menjadi tuan rumah perundingan antara pemimpin Ukraina dan Rusia sebelumnya. Saat ini, Ukraina menghadapi kekurangan tentara setelah Rusia mulai menginvasi lebih dari tiga tahun lalu. Kelemahan ini memudahkan jalan bagi kemajuan terbaru Rusia.

"Terobosan ini bagaikan hadiah bagi Putin dan Trump selama negosiasi," kata Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, yang mengisyaratkan hal itu dapat meningkatkan tekanan pada Ukraina untuk menyerahkan wilayahnya.

Sementara itu, militer Ukraina menyatakan telah merebut kembali dua desa di wilayah timur Sumy pada hari Senin. Rusia, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, telah melancarkan serangan baru tahun ini di Sumy setelah Putin menuntut adanya zona penyangga di sana.

Ukraina dan sekutu-sekutu Eropanya khawatir bahwa Trump, yang ingin mengklaim penghargaan atas perdamaian dan menyegel kesepakatan bisnis baru dengan pemerintah Rusia, pada akhirnya akan memberi penghargaan kepada Putin atas upaya merebut wilayah Ukraina selama 11 tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro