Bisnis.com, JAKARTA--PBB menegaskan kembali komitmennya terhadap integritas teritorial Ukraina setelah otoritas pro-Rusia di mengklaim kemenangan dalam referendum untuk aneksasi empat wilayah di Ukraina.
"PBB tetap berkomitmen penuh pada kedaulatan, persatuan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Ukraina berdasarkan perbatasannya yang diakui secara internasional," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian Rosemary DiCarlo pada pertemuan Dewan Keamanan PBB seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (28/9/2022).
Menghadapi pertemuan melalui tautan video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sekali lagi mencela pemungutan suara yang diselenggarakan dengan tergesa-gesa di wilayah yang diduduki Rusia, takni Donetsk dan Lugansk di timur serta Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.
"Ada upaya yang sangat sinis untuk memaksa penduduk laki-laki di wilayah pendudukan untuk mengirim mereka berperang melawan tanah air mereka sendiri," katanya.
Dia mengatakan bahwa di depan mata seluruh dunia, Rusia melakukan lelucon langsung yang disebut 'referendum' di wilayah pendudukan Ukraina.
"Orang-orang dipaksa untuk mengisi beberapa kertas di depan TV di bawah moncong senapan mesin. Angka-angka dugaan hasil pseudo-referendum itu sudah diatur sebelumnya," katanya.
Baca Juga
Merujuk pada Presiden Rusia Vladmir Putin, Zelenskyy memperingatkan bahwa "aneksasi adalah jenis langkah yang menempatkan dia sendirian melawan seluruh umat manusia." Dia mengatakan pemungutan suara itu berarti Kyiv tidak akan bernegosiasi dengan Moskow.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan dengan presiden Rusia saat ini," kata Zelenskyy.
Zelenskyy mengatakan pada hari Selasa bahwa Ukraina akan "membela" warga negara di wilayah yang dikuasai Rusia.
"Kami akan bertindak untuk melindungi rakyat kami: baik di wilayah Kherson, di wilayah Zaporizhzhia, di Donbas, di wilayah yang saat ini diduduki di wilayah Kharkiv, dan di Krimea," katanya dalam sebuah video yang diposting di Telegram.