Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Drone Ukraina Hantam PLTN Milik Rusia, Picu Kebakaran Hebat

Drone Ukraina serang PLTN Rusia di Kursk, picu kebakaran besar. Operasional reaktor turun 50%, namun radiasi normal. Ukraina perkuat keamanan.
Gambar diambil dari video menunjukkan asap mengepul menyusul dugaan serangan drone di depot minyak di Sevastopol, Krimea, 29 April 2023. Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev via Telegram/Handout via REUTERS
Gambar diambil dari video menunjukkan asap mengepul menyusul dugaan serangan drone di depot minyak di Sevastopol, Krimea, 29 April 2023. Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev via Telegram/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Drone milik Ukraina menghantam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) milik Rusia dan memicu kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga, Minggu (24/8/2025).

Dilansir Reuters, serangan mengakibatkan penurunan operasional reaktor nuklir hingga 50% di reaktor nomor 3. Pembangkit listrik ini terletak di Kursk atau 60 km dari perbatasan dengan Ukraina.

"Sedikitnya 95 pesawat tak berawak Ukraina telah dicegat di lebih dari selusin wilayah Rusia pada 24 Agustus, hari ketika Ukraina merayakan deklarasi kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Senin (25/8/2025).

Meski serangan cukup hebat, tingkat radiasi masih dalam batas normal dan tidak ada korban luka akibat serangan tersebut. Setidaknya dua reaktor lainnya masih beroperasional dan satu reaktor sedang tahap perbaikan.

Badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, Badan Tenaga Atom Internasional mengetahui laporan sebuah Pembangkit listrik bertenaga nuklir di Rusia terbakar akibat serangan drone.

Lembaga tersebut menekankan bahwa setiap fasilitas nuklir harus dilindungi setiap saat.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tengah membangun kekuatan Ukraina untuk mendapatkan kekuasaan demi menciptakan stabilitas keamanan negara.

"Masa depan kita akan seperti apa, itu tergantung pada kita sendiri," katanya dikutip dari Aljazeera.

Trump Mau Akhiri Konflik Rusia vs Ukraina

Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan optimisme bahwa pertemuan mereka bersama para pemimpin Eropa dapat menghasilkan pembicaraan trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Melansir Bloomberg pada Selasa (19/8/2025), pertemuan di Gedung Putih ini berlangsung hanya beberapa hari setelah Trump bertemu Putin di Alaska.

Trump juga memberi sinyal dapat meyakinkan Rusia untuk membebaskan hingga seribu tahanan sebagai tanda itikad baik.

Secara lebih luas, kedua pemimpin — yang kerap bersitegang sejak Trump kembali berkuasa — kali ini menunjukkan kehangatan dengan saling memuji dan menekankan solidaritas antara Kyiv dan Washington.

“Jika semuanya berjalan baik hari ini, kita akan melakukan (pertemuan) trilateral. Kami akan bekerja dengan semua pihak, dan kami pastikan jika perdamaian tercapai maka itu akan bertahan jangka panjang," ujar Trump kepada awak media di Ruang Oval.

Trump mengatakan dirinya berencana menghubungi Putin setelah pertemuan yang juga dihadiri Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro