Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa pertemuan bilateral antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah dipersiapkan.
Melansir Tass, Rabu (20/8/2025), Trump memuji pertemuan yang dilakukan dengan Putin dan Zelensky akhir pekan lalu. Dia juga mengatakan akan lebih baik jika keduanya bertemu secara langsung tanpa keterlibatan AS.
”Kini saya merasa akan lebih baik jika mereka bertemu tanpa saya, sekadar melihat apa yang terjadi. Saya ingin tahu bagaimana perkembangannya. Proses pengaturan pertemuan itu sedang berjalan, dan kita akan melihat hasilnya,” jelas Trump.
Trump menyatakan dirinya cukup optimistis terhadap peluang penyelesaian konflik di Ukraina. Namun, ia juga mengakui bahwa krisis Ukraina ternyata lebih rumit dari perkiraannya.
Pada 18 Agustus lalu, Trump terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Zelensky serta sejumlah pemimpin Uni Eropa. Usai pertemuan itu, Trump melakukan pembicaraan telepon selama 40 menit dengan Presiden Putin.
Dalam percakapan tersebut, ia membahas kemungkinan digelarnya pertemuan langsung antara Putin dan Zelensky, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan trilateral bersama dirinya.
Penasihat Kremlin Yury Ushakov menyatakan bahwa baik Moskow maupun Washington mendukung ide pertemuan tambahan langsung antara Rusia dan Ukraina. Bahkan, menurutnya, ada kemungkinan pertemuan itu ditingkatkan ke level yang lebih tinggi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan tidak menutup kemungkinan KTT trilateral antara Rusia, Amerika Serikat, dan Ukraina akan digelar di Budapest.
“Itu kabar yang kami dengar, namun tahap pertama harus dilalui lebih dulu, yakni pertemuan bilateral antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky,” kata Bessent dalam wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Tass.
Hubungan dengan Putin
Trump juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Vladimir Putin berjalan baik. Ia menilai hal itu penting, mengingat kedua negara merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia.
“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Putin, dan itu hal positif. Dua kekuatan nuklir, selalu lebih baik bila dapat menjalin hubungan yang akur,” ujar Trump.
Trump juga mengingat kembali masa jabatan pertamanya, ketika ia menjalin hubungan baik dengan Presiden Putin. Menurutnya, jika saat itu keduanya gagal saling memahami, Rusia sebenarnya bisa berada dalam kondisi berbahaya.