Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Amerika Serikat diserang roket di Suriah kemarin. Serangan itu diduga menjadi pembalasan atas serangan udara AS akhir pekan terhadap milisi yang bersekutu dengan Iran di Suriah dan Irak.
Seorang juru bicara militer AS mengatakan pasukan Negeri Paman Sam diserang oleh beberapa roket tetapi tidak memberikan perincian. Hanya saja dilaporkan pasukan AS berhasil lolos dari serangan roket itu.
"Tidak ada cedera dan kerusakan sedang dinilai. Kami akan memberikan laporan terbaru ketika kami memiliki informasi lebih lanjut," kata Kolonel Wayne Marotto seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (29/6/2021).
Sumber di Deir al Zor, di Suriah timur, mengatakan bahwa kelompok milisi yang didukung Iran telah menembakkan beberapa peluru artileri di sekitar ladang minyak al Omar. Ladang minyak itu dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS.
Tembakan roket itu menunjukkan risiko eskalasi dan batas daya tembak militer AS untuk menahan milisi yang bersekutu dengan Iran. Milisi itu dituding Washington sebagai pelaku serangkaian serangan pesawat tak berawak yang semakin canggih terhadap personel dan fasilitas AS di Irak.
Beberapa jam sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Gedung Putih membela serangan AS di Irak dan Suriah sebagai cara untuk mengurangi risiko konflik.
Baca Juga
"Kami mengambil tindakan yang diperlukan, tepat, disengaja yang dirancang untuk membatasi risiko eskalasi, tetapi juga untuk mengirim pesan pencegahan yang jelas dan tidak ambigu," kata Blinken kepada wartawan di Roma.
Kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa empat anggota faksi Kataib Sayyed al-Shuhada tewas dalam serangan di perbatasan Suriah-Irak.
Mereka kemudian bersumpah untuk membalasnya. Akan tetapi tetapi tidak segera jelas siapa yang menyerang pasukan AS.