Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA: Betulkah Anies Akan Tarik Rem Darurat PSBB Lagi? Begini Kejadiannya

Peretas masuk secara ilegak ke sistem Republika. Pihak Republika tengah bekerja untuk memperbaiki sistem yang diretas tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Amad Riza Patria memberi penjelasan perihal diberlakukannya kembali PSBB seperti awal pandemi Covid-19, Rabu (9/9/2020). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Amad Riza Patria memberi penjelasan perihal diberlakukannya kembali PSBB seperti awal pandemi Covid-19, Rabu (9/9/2020). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA — Sempat beredar kabar bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menarik rem darurat kembali alias menerapkan lagi PSBB di DKI Jakarta.

Berita tersebut berasal dari Republika bertanggal hari ini, Senin (30/11/2020).

Betulkah demikian?  

Redaksi Republika memberi klarifikasi atas sajian berita disinformasi berjudul ‘Anies Tarik Rem Darurat, PSBB Berlaku Lagi’ tertanggal Senin (30/11/2020) tersebut. 

Dijelaskan pihak Republika bahwa judul berita itu telah tayang pada tanggal 9 September 2020 menyusul kebijakan PSBB jilid kedua yang diberlakukan kembali oleh Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

“Berita tersebut kami upload tanggal 9 September 2020. Namum berhubung ada pihak yang secara ilegal masuk ke sistem kami, berita tersebut menjadi tertanggal 30 November 2020,” tulis Republika melalui halaman Facebook resminya pada Senin (30/11/2020). 

Atas temuan itu, pihak Republika tengah bekerja untuk memperbaiki sistem yang diretas tersebut. 

“Tim IT kami sedang bekerja untuk memperbaikinya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tulis pihak Republika. 

Pasar dikabarkan sempat termakan kepanikan akibat informasi adanya PSBB DKI Jakarta yang lebih ketat. Namun untungnya informasi tersebut sudah dikonfirmasi berasal dari berita lawas.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan cukup tajam pada perdagangan Senin (30/11/2020) akibat tekanan sejumlah sentimen. Kendati demikian, IHSG siap menanjak lebih lanjut.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.612,41 pada penutupan perdagangan terakhir di November 2020. Indeks terkoreksi 2,96 persen akibat tertekan aksi jual bersih asing yang mencapai Rp3,27 triliun.

Koreksi tersebut merupakan pelemahan harian yang terdalam pada bulan ini. Namun, hal tersebut tak terlalu memengaruhi rapor hijau yang ditorehkan IHSG sepanjang November. Tercatat, selama satu bulan indeks berhasil menguat 9,72 persen.

Begitu pula dengan capital inflow melalui pasar saham. Sepanjang November asing tercatat membukukan net foreign buy Rp4,96 triliun di seluruh pasar.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan IHSG yang tiba-tiba terkoreksi cukup dalam di akhir bulan lebih disebabkan aksi ambil untung atau profit taking investor asing.

“Ada investor asing yang masuk di level 5000-an. Jadi mereka realisasi keuntungan dan seperti biasa, asing keluar yang makan local fund,” tuturnya, Senin (30/11/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper