Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Sheikh Naim Qassem, Pemimpin Hizbullah yang Baru

Hizbullah secara resmi menunjuk Sheikh Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal baru untuk kelompok mereka, siapakah dia?
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir

Bisnis.com, JAKARTA - Hizbullah secara resmi menunjuk Sheikh Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal baru untuk kelompok mereka, siapakah dia?

Sebenarnya, Sheikh Naim Qassem bukan nama baru. Dia telah menjadi tokoh senior dalam gerakan Hizbullah, yang didukung Iran, tersebut selama lebih dari 30 tahun.

Salah satu pidatonya yang terkenal yakni saat Qassem mengatakan konflik antara Hizbullah dan Israel adalah perang tentang siapa yang menangis lebih dulu, dan Hizbullah tidak akan menangis lebih dulu. 

Sepak terjang Sheikh Naim Qassem

Qassem diangkat sebagai wakil kepala pada tahun 1991 oleh sekretaris jenderal Hizbullah, Abbas al-Musawi, yang tewas akibat serangan helikopter Israel pada tahun berikutnya.

Sejak saat itu, Qassem tetap memegang perannya saat Nasrallah menjadi pemimpin, dan telah lama menjadi salah satu juru bicara utama Hizbullah.

Ia aktif melakukan wawancara dengan media asing termasuk saat permusuhan lintas perbatasan dengan Israel berkecamuk selama setahun terakhir.

Pidato Qassem yang disiarkan televisi pada tanggal 8 Oktober adalah yang kedua sejak permusuhan antara Israel dan Hizbullah meningkat pada bulan September.

Dia adalah anggota pertama pimpinan tinggi Hizbullah yang menyampaikan pernyataan di televisi setelah terbunuhnya Nasrallah dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September lalu.

Berbicara pada tanggal 30 September, Qassem mengatakan Hizbullah akan memilih pengganti sekretaris jenderalnya yang terbunuh dan akan terus memerangi Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

"Apa yang kami lakukan hanyalah hal yang paling minimum. Kami tahu bahwa pertempuran ini mungkin akan berlangsung lama," katanya dalam pidato berdurasi 19 menit itu.

Lahir pada tahun 1953 di Beirut dari keluarga asal Lebanon selatan, aktivisme politik Qassem dimulai dengan Gerakan Amal Syiah Lebanon.

Dia meninggalkan kelompok tersebut pada tahun 1979 setelah Revolusi Islam Iran yang membentuk pemikiran politik banyak aktivis muda Syiah Lebanon.

Qassem mengambil bagian dalam pertemuan yang mengarah pada pembentukan Hizbullah, yang didirikan dengan dukungan Garda Revolusi Iran sebagai respons terhadap invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982.

Dia telah menjadi koordinator umum kampanye pemilihan parlemen Hizbullah sejak kelompok itu pertama kali mengikutinya pada tahun 1992.

Pada tahun 2005, ia menulis sejarah Hizbullah yang dianggap sebagai "pandangan orang dalam" yang langka terhadap organisasi tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper