Bisnis.com, JAKARTA -- Anies Baswedan yang berkegiatan dalam momen car free day (CFD) di Jakarta menuai sorotan publik. Sebab, banyak masyarakat yang mengerubungi Anies pada momen tersebut.
Hal itu bisa dilihat dari unggahan Instagram @aniesbaswedan pada Minggu (1/9/2024). Nampak, Anies juga menjabat tangan, berangkulan hingga mengobrol dengan warga di lokasi.
Bahkan tak sedikit juga warga yang mengabadikan momen bersama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Menariknya, frasa "We The People" yang tersemat pada baju yang dikenakan Anies juga tak luput dari sorotan publik. Kata tersebut juga digunakan Anies pada unggahannya tersebut.
"Mohon maaf untuk sebagian teman-teman yang menyampaikan kekecewaan karena aspirasinya belum bisa kami perjuangkan lewat jalur pemegang kewenangan. Tapi insya Allah kami akan selalu hadir dan bantu warga Jakarta lewat berbagai jalur lain. Karena kekuatan sejati bukan terletak pada satu orang atau jabatan, tetapi ada di kita semua. We the people, rakyat Indonesia," tulis Anies.
Lantas, apa makna dari kalimat "We the People" itu?
Baca Juga
Dikutip properpatriot.com pada Minggu (1/9/2024), frasa "We the People" mengartikan bahwa konstitusi diperoleh melalui perjuangan rakyat, bukan dari pemberian penguasa, raja maupun hasil kongres.
Dengan demikian, konsep kedaulatan rakyat, kekuasaan di tangan rakyat, adalah fondasi yang menjadi sandaran seluruh Konstitusi. Bahkan, tiga kata itu juga termuat dalam pembukaan konstitusi Amerika Serikat.
"We the People of the United States, in Order to form a more perfect Union, establish Justice, insure domestic Tranquility, provide for the common defence, promote the general Welfare, and secure the Blessings of Liberty to ourselves and our Posterity, do ordain and establish this Constitution for the United States of America," dalam pembukaan Konstitusi AS.
Oleh karenanya, frasa tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan di AS diperoleh dari warga negaranya, bukan dari perumus Konstitusi atau legislator yang diberi kekuasaan.