Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arti Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata yang Diucapkan saat Hari Raya Waisak

Arti kalimat "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata" yang diucapkan umat Budha saat perayaan Waisak.
Biksu asal Thailand berjalan kaki dari negaranya singgah di Cirebon untuk menggelar peringatan ritual Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah./ Antara Foto
Biksu asal Thailand berjalan kaki dari negaranya singgah di Cirebon untuk menggelar peringatan ritual Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah./ Antara Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Perayaan Hari Raya Waisak jatuh pada Senin, 12 Mei 2025. Saat merayakannya, umat Budha banyak mengucapkan kalimat "sabbe satta bhavantu sukhitata".

Kalimat tersebut diucapkan dengan makna doa dan harapan. Namun tak semua tau arti dan cara menjawab kalimat tersebut.

"Sabbe satta bhavantu sukhitata" memiliki arti "semoga semua makhluk berbahagia". Kalimat tersebut juga menjadi salah satu ajaran Budha untuk selalu mencerminkan kehidupan yang cinta kasih dan Bahagia.

Bagi ajaran Budha, kalimat memiliki makna yang lebih mendalam. Yakni ikut masuk sebagai prinsip fundamental untuk mencapai hidup yang baik.

Umat juga diajarkan untuk selalu berbuat baik tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi kepada semua makhluk hidup.

Berperilaku baik pun harus dipenuhi dengan cinta kasih yang dipancarkan oleh seseorang kepada semua makhluk pun tanpa batas.

Namun tak hanya saat Waisak, kalimat "sabbe satta bhavantu sukhitatta" juga dilontarkan setiap melaksanakan puja bakti atau setiap kali ada kesempatan.

Biasanya, umat Budha menggunakan kalimat tersebut saat melakukan meditasi atau praktik spiritual agar memiliki pikiran serta niat kebaikan dan penuh kasih.

Kemudian bila mendapat lontaran kalimat "sabbe satta bhavantu sukhitata", seseorang bisa membalasnya dengan ucapan dan doa.

Salah satu kalimat jawaban yakni "sadhu, sadhu, sadhu" yang artinya "baik, baik, baik".

Arti Perayaan Waisak

Adapun perayaan Hari Raya Waisak sendiri dilakukan setiap tahun untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama.

Melansir situs resmi Kemenag, tiga peristiwa penting tersebut adalah kelahiran Pangeran Sidharta, pencerahan menjadi Buddha setelah bertapa, dan Buddha Gautama Parinibbana atau wafatnya.

Perayaan Hari Raya Waisak menjadi momen untuk merenungkan perjuangan dan ajaran Buddha Gautama dalam menemukan kebenaran yang mulia dalam hidup.

Kemudian ajaran Budha juga mengajarkan manusia untuk selalu hidup menuju kebahagiaan.

Selain itu, Waisak juga mengingatkan umatnya kepada konsep kebenaran mulia yang disampaikan melalu penderitaan. Pasalnya, penderitaan merupakan jalan menuju pembebasan dari penderitaan dan pembebasan itu sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper