Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarah Awal Konflik Rohingya hingga Pengusiran dari Pemerintah Myanmar

Asal-usul dan sejarah awal konflik Rohingya yang tak diakui pemerintah Myanmar.
Sejumlah imigran etnis Rohingya berada di depan pagar Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Aceh, Senin (11/12/2023). Sebanyak 137 orang imigran Rohingya terlantar di depan Kantor Gubernur Aceh setelah mendapat penolakan warga dari beberapa tempat mulai dari Gampong Lamreh, Kabupaten Aceh Besar, hingga lokasi camp perkemahan Pramuka, Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Khalis Surry/YU
Sejumlah imigran etnis Rohingya berada di depan pagar Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Aceh, Senin (11/12/2023). Sebanyak 137 orang imigran Rohingya terlantar di depan Kantor Gubernur Aceh setelah mendapat penolakan warga dari beberapa tempat mulai dari Gampong Lamreh, Kabupaten Aceh Besar, hingga lokasi camp perkemahan Pramuka, Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Khalis Surry/YU

Bisnis.com, SOLO - Kedatangan ribuan pengungsi Rohingya di Aceh menjadi perdebatan publik hingga menimbulkan gejolak di media sosial.

Setidaknya menurut United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), ada lebih dari 1.200 pengungsi rohingya telah memasuki perairan Aceh sejak November 2023.

Pada Minggu (10/12), dua perahu mendarat di Kabupaten Pidie dan Aceh Besar, di mana setiap perahu membawa sekitar 200 orang Rohingya.

Kehadiran pengungsi Rohingya yang semakin lama semakin meningkat ini pun menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Aceh.

Tak sedikit pula yang bertanya-tanya asal-usul sejarah dan konflik yang menyebabkan Rohingya melakukan perjalanan ke negara-negara lain untuk mengungsi.

Asal-usul Rohingya

Etnis Rohingya adalah penduduk minoritas beragama Islam yang bertempat tinggal di daerah Myanmar.

Mereka menempati Provinsi Arakan di sisi sebelah barat laut Myanmar. Daerah ini berbatasan dengan Bangladesh dan sekarang dikenal dengan Provinsi Rakhine atau Rakhaing.

Kata 'Rohingya' berasal dari nama kuno 'Rohan' atau 'Rohang', yang merujuk pada daerah Arakan pada masa lalu.

Sejarah mereka terkait erat dengan perkembangan sejarah Kerajaan Arakan (Arakan Kingdom) yang mencakup bagian dari wilayah yang kini merupakan Bangladesh.

Sehingga menilik sejarahnya, Rohingya merupakan keturunan campuran (Arab, Moor, Turki, Persia, Mogul dan Pathan), Bengali lokal dan Rakhine.

Sejarah awal konflik Rohingya

Mengutip repository.umy.ac.id, pada masa kepemimpinan Jenderal Aung San setelah kemerdekaan Myanmar, etnis Rohingya masih diakui keberadaannya dalam pemerintahan.

Namun pada tahun 1962, Jenderal Ne Win berhasil melakukan kudeta dan menyebabkan sistem politik Myanmar berubah menjadi lebih otoriter.

Pemerintah Myanmar tak mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya karena menganggap kelompok Muslim ini bukan
merupakan kelompok etnis yang sudah ada di Myanmar sebelum kemerdekaan Myanmar pada 1948.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Myanmar Thein Sein pada tahun 2012, dimana Myanmar tidak mungkin memberikan kewarganegaraan kepada kelompok Rohingya yang dianggap imigran gelap dan pelintas batas dari Bangladesh.

Rohingya tak diakui pemerintah dan wilayah dirampas...

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper