Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Desak China Hentikan Tindakan Berbahaya di Laut China Selatan

AS mendesak China untuk menghentikan tindakan berbahaya dan mengganggu stabilitas di Laut China Selatan.
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Curtis Wilbur meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan harpun selama latihan segiempat Pacific Vanguard (PACVAN) antara Australia, Jepang, Republik Korea, dan pasukan Angkatan Laut AS. di Laut Filipina 26 Mei  2019./Reuters
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Curtis Wilbur meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan harpun selama latihan segiempat Pacific Vanguard (PACVAN) antara Australia, Jepang, Republik Korea, dan pasukan Angkatan Laut AS. di Laut Filipina 26 Mei 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mendesak China untuk menghentikan tindakan berbahaya dan mengganggu stabilitas di Laut China Selatan.

Kapal Filipina dan kapal Penjaga Pantai China bertabrakan di dekat terumbu karang yang diperebutkan. Kedua negara saling menyalahkan setelah insiden terbaru itu.

Tabrakan itu terjadi selama misi pasokan Filipina ke garnisun kecil di Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly, yang merupakan titik konflik bagi Filipina dan China terjadi sehari setelah insiden lain di dekat Scarborough Shoal.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa kapal-kapal China menggunakan meriam air dan manuver termasuk tabrakan, menyebabkan kerusakan pada kapal-kapal Filipina yang melakukan misi pasokan resmi ke lokasi-lokasi tersebut, dan membahayakan keselamatan awak kapal Filipina.

"Kapal-kapal di Scarborough Shoal melumpuhkan awak kapal Filipina, dan mengusir kapal penangkap ikan Filipina. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan pengabaian terhadap keselamatan dan penghidupan warga Filipina, tetapi juga terhadap hukum internasional,” katanya, dilansir CNA, Senin (11/12/2023).

Ketegangan yang sudah berlangsung lama antara Filipina dan China terkait perairan ini telah berkobar dalam beberapa bulan terakhir menyusul sejumlah insiden yang melibatkan kapal Filipina dan China, termasuk dua tabrakan sebelumnya.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, termasuk perairan dan pulau-pulau di dekat pantai negara tetangganya, dan mengabaikan keputusan pengadilan internasional yang menyatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum.

Negara ini mengerahkan perahu untuk berpatroli di laut tersebut, dan telah membangun pulau-pulau buatan yang telah dimiliterisasi untuk memperkuat klaimnya.

Miller mengatakan keputusan pengadilan pada 2016 bersifat final dan mengikat secara hukum bagi China dan Filipina.

AS menyerukan kepada China untuk mematuhi keputusan tersebut dan menghentikan tindakannya yang berbahaya dan mengganggu stabilitas.

“Amerika Serikat mendukung sekutu Filipina kami dalam menghadapi tindakan berbahaya dan melanggar hukum ini,” katanya.

Dia menambahkan bahwa perjanjian pertahanan bersama antara AS dan Filipina meluas hingga serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata, kapal umum, atau pesawat terbang Filipina termasuk orang-orang dari penjaga pantainya di manapun di Laut China Selatan.

Filipina mengatakan salah satu kapalnya ditabrak oleh China, namun penjaga pantai China menuduh kapal Filipina sengaja bertabrakan dengan kapal China setelah mengabaikan berbagai peringatan keras.

Hubungan antara Filipina dan China memburuk di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos, yang berupaya meningkatkan hubungan dengan sekutu tradisionalnya, Washington, dan melawan tindakan China di Laut China Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper