Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Gandeng Jepang Perkuat Kerja Sama Pertahanan di Laut China Selatan

Teodoro menyatakan bahwa Jepang adalah landasan untuk menjaga ketertiban di kawasan.
Kapal Angkatan Laut Filipina, BRP Sierra Madre, yang sudah kandas sejak tahun 1999, terlihat di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan./Reuters
Kapal Angkatan Laut Filipina, BRP Sierra Madre, yang sudah kandas sejak tahun 1999, terlihat di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jepang dan Filipina sepakat meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara dalam menghadapi ketegangan dengan China di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Kesepakatan dicapai dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani dan Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro di sela-sela forum keamanan Asia di Singapura, Minggu (1/6/2025).

Dikutip dari Antara, kedua negara juga menyepakati kerja sama ekspor senjata dan menjaga komunikasi yang erat antara otoritas pertahanan masing-masing negara.

Pertemuan ini menyusul kesepakatan sebelumnya yang dicapai di Manila pada Februari lalu untuk meluncurkan dialog strategis, mengintensifkan kerja sama, dan menyiapkan kerangka kerja tingkat tinggi guna mendorong kolaborasi lebih lanjut di bidang peralatan dan teknologi pertahanan.

Teodoro menyambut kemajuan dalam kerja sama bilateral dan menyatakan bahwa Jepang adalah landasan untuk menjaga ketertiban di kawasan.

Hubungan keamanan antara Jepang dan Filipina —yang keduanya merupakan sekutu utama Amerika Serikat— semakin erat dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan. Manila dan Beijing terlibat dalam sengketa wilayah, termasuk insiden antara kapal China dan kapal Filipina di kawasan yang disengketakan.

Di Laut China Timur, kapal-kapal China juga berulang kali memasuki perairan di sekitar Kepulauan Senkaku yang tidak berpenghuni dan berada di bawah kendali Jepang.

Pada 2023, Jepang memasok Filipina dengan sistem radar pengawasan udara, menjadi ekspor pertahanan pertama sejak Tokyo melonggarkan larangan perdagangan senjata pada 2014. Jepang juga telah memutuskan untuk menyediakan sistem radar pesisir kepada Filipina di bawah program bantuan keamanan yang diluncurkan pada 2023 untuk mendukung militer negara-negara yang berpikiran sama.

Dalam kesempatan yang sama, Jenderal Nakatani juga mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles. Keduanya sepakat meningkatkan kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat dan negara-negara berpikiran sama guna memastikan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper