Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan militer Ukraina menyatakan bahwa mereka tengah menghadapi serangan udara Rusia di wilayah Kota Avdiivka, Ukraina bagian timur.
Selain pemboman udara yang intensif, Rusia juga disebut tengah mencoba bergerak maju di garis depan medan perang dengan pasukan darat.
Meskipun demikian, para pejabat Ukraina mengklaim pasukan Rusia telah menderita kerugian besar di sekitar kota itu. Selain itu, pasukan Ukraina disebut juga menangkis serangan Rusia di wilayah garis depan sepanjang 1.000 km.
Rusia telah memusatkan perang di wilayah timur Ukraina sejak gagal mencapai Kyiv pada masa awal perang, dan sejak pertengahan Oktober lalu berupaya untuk merebut Avdiivka, yang terletak belasan kilometer dari Donetsk.
"Pertempuran masih berlangsung. Selama dua hari terakhir, penjajah meningkatkan jumlah serangan udara menggunakan bom berpemandu dari pesawat Su-35," kata juru bicara militer Ukraina Oleksandr Shtupun kepada televisi nasional, dikutip dari Reuters pada Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, Rusia juga terus mendatangkan lebih banyak infanteri. Namun, ketika mereka mencoba mengerahkan kendaraan lapis baja, dua tank dan 14 kendaraan lain disebutnya terbakar habis.
Baca Juga
Pasukan Ukraina diklaim telah berhasil menggagalkan delapan serangan dalam 24 jam terakhir terhadap kota tersebut.
Vitaliy Barabash, kepala administrasi militer Avdiivka mengatakan bahwa kerugian Rusia dalam serangan terbaru ini mencapai minimal 3.000-4.000 orang tewas dan 7.000-8.000 lainnya luka-luka.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada satu pun bangunan yang utuh di kota itu, dengan hanya 1.500 dari 32.000 penduduk sebelum perang yang tersisa dan evakuasi terus dilakukan.
“Sederhananya, Avdiivka dan posisi strategisnya secara geografis terletak di ketinggian dan Anda dapat melihat Donetsk dari sini. Itulah yang mereka [Rusia] butuhkan," katanya.
Adapun, Staf Umum Ukraina mengatakan bahwa mereka telah berhasil menghalau 15 serangan Rusia di dekat kota Maryinka, sebelah timur Avdiivka, serta 11 serangan di dekat Bakhmut di timur laut dan enam di dekat Kupiansk, timur laut Ukraina.
Panglima Ukraina Jenderal Valery Zaluzhnyi mengatakan dia telah membahas “sektor terpanas” di garis depan dengan Charles Brown, Ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Zaluzhnyi bulan ini menyatakan bahwa perang sedang memasuki fase penurunan, sehingga mendorong Presiden Volodymyr Zelenskiy untuk menampik anggapan bahwa konflik tersebut tengah menjumpai jalan buntu.