Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhan Jerman Pesimistis Target 1 Juta Butir Amunisi ke Ukraina Tercapai

Menhan Jerman Boris Pistorius menegaskan bahwa memasok satu juta butir amunisi ke Ukraina tidak akan tercapai.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa Jerman masih menimbang apakah akan mengirim rudal Taurus ke Ukraina untuk membantu persenjataan menyerang pasukan Rusia. REUTERS/Heiko Beckerrn
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa Jerman masih menimbang apakah akan mengirim rudal Taurus ke Ukraina untuk membantu persenjataan menyerang pasukan Rusia. REUTERS/Heiko Beckerrn

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius menegaskan bahwa memasok satu juta butir amunisi ke Ukraina tidak akan tercapai.

Melansir Reuters, Selasa (14/11/2023), dia menyebut bahwa negara-negara Uni Eropa sedang bekerja sama dengan industri untuk meningkatkan produksi.

“Bisa diasumsikan bahwa jumlah satu juta peluru tidak akan tercapai,” katanya kepada wartawan di depan Dewan Pertahanan Uni Eropa di Brussels.

Sementara itu, pertahanan udara Rusia menghancurkan empat drone Ukraina di empat wilayah Rusia termasuk wilayah Moskow semalam, kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Drone tersebut dihancurkan di wilayah Moskow, Tambov, Orlov dan Bryansk, kata kementerian tersebut.

Politikus Berkhianat

Seorang anggota parlemen Ukraina yang secara resmi diberitahu pekan ini bahwa dia dicurigai melakukan pengkhianatan karena diduga bekerja sama dengan intelijen militer Rusia, mengatakan bahwa pengadilan Kyiv telah memerintahkan dia ditahan selama 60 hari.

Oleksandr Dubinsky, yang masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat (AS) diberitahu pada hari Senin (13/11/2023), bahwa dia juga dicurigai menyebarkan informasi yang salah tentang kepemimpinan politik Ukraina.

“Pengadilan mendukung permintaan jaksa untuk menjatuhkan penahanan kepada saya dalam bentuk penahanan selama 60 hari hingga 12 Januari 2024,” kata Dubinsky dalam video yang diposting di saluran Telegram miliknya.

Dubinsky tidak merinci alasan penahanannya.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen video tersebut, yang menunjukkan Dubinsky berada di sebuah gedung dengan seorang pria berseragam dinas keamanan Ukraina di belakangnya.

Dinas keamanan Ukraina, SBU, pada hari Senin (13/11/2023), mengatakan melalui Telegram bahwa seorang politisi dicurigai melakukan pengkhianatan, tetapi tidak menyebut nama tersangkanya.

Anggota parlemen Yaroslav Yurchyshyn, wakil ketua pertama komite parlemen untuk kebijakan antikorupsi, dan anggota parlemen Oleksiy Honcharenko menyebut Dubinsky sebagai subjek tindakan tersebut.

"Dubinsky menerima (pemberitahuan) dugaan pengkhianatan negara. Dia digeledah hari ini," kata Honcharenko di Telegram.

Dubinsky menyebut pemberitahuan kecurigaan itu dibuat-buat dan "didasarkan pada kebohongan mutlak para pejabat tinggi negara".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper