Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Damai Rusia dan Ukraina di Istanbul Berlangsung Hanya Satu Jam

Rusia dan Ukraina merampungkan pertemuan perdamaian secara langsung di Istanbul. Pertemuan itu berlangsung hanya sekitar satu jam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyanyikan lagu kebangsaan selama upacara peringatan prajurit Ukraina yang tewas dalam pertempuran di Desa Moshchun yang dianggap sebagai pertempuran kunci untuk mempertahankan Ibu Kota Ukraina selama serangan Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina 21 Maret 2023./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyanyikan lagu kebangsaan selama upacara peringatan prajurit Ukraina yang tewas dalam pertempuran di Desa Moshchun yang dianggap sebagai pertempuran kunci untuk mempertahankan Ibu Kota Ukraina selama serangan Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina 21 Maret 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Rusia dan Ukraina merampungkan pertemuan putaran kedua untuk membicarakan secara langsung soal perdamaian di Istanbul. Pertemuan itu berlangsung hanya sekitar satu jam dan tampaknya masih jauh dari kata damai.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negosiasi perdamaian secara langsung yang kedua sejak Perang Rusia Ukraina pecah pada 2022 ini hanya berlangsung tidak lebih dari satu jam. Dia menyebut di dalam pertemuan itu kedua belah pihak saling bertukar dokumen lewat tuan rumah, yaitu Turki, dan mempersiapkan pertukaran tahanan perang.

Adapun, pertemuan antara Rusia dan Ukraina ini dilangsungkan sehari setelah Kyiv melancarkan serangan besar ke Rusia yang menghancurkan pengebom jarak jauh dan sejumlah pesawat milik Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov memimpin delegasi negaranya untuk perundingan sementara negosiator Rusia dipimpin oleh ajudan kepresidenan Rusia Vladimir Medinsky. 

"Ekspektasi fundamental kami, perundingan ini akan produktif dan progres konkrit akan dibuat secepatnya, dan bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai," kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan saat membuka pertemuan tersebut, dikutip dari Bloomberg, Senin (2/6/2025).

Namun demikian, prospek untuk perdamaian bagi Rusia dan Ukraina tampaknya masih jauh. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga turun tangan untuk mendamaikan kedua negara namun belum berbuahkan hasil.

Sejauh ini, Moskow menolak proposal dari AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dan menghentikan invasinya yang sudah berlangsung selama empat tahun ini. Kendati Trump mengancam untuk memberikan sanksi lebih banyak untuk Rusia, dia masih belum mengambil sikap itu.

Sebelum pertemuan, Zelenskiy sempat mengatakan delegasinya ke Istanbul akan membicarakan isu seputar gencatan senjata tanpa syarat dan pembebasan tahanan perang. Ukraina juga sudah memasukkan ke agenda perundingan tentang daftar anak-anak yang diculik yang saat ini masih dicari.

"Jika Rusia menghiraukan agenda-agenda ini, dan apabila pertemuan di Istanbul tidak menghasilkan apa-apa, itu jelas sekali, sanksi baru sangat diperlukan," kata Zelenskiy dalam pertemuan tingkat tinggi di Vilnius, Senin (2/6/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper