Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Sebut PBB Tak Berdaya Tangani Konflik Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina

Capres Ganjar Pranowo menyatakan PBB tidak punya kekuatan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina
Ganjar Sebut PBB Tak Berdaya Tangani Konflik Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina. Tangkapan layar- Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Ganjar Sebut PBB Tak Berdaya Tangani Konflik Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina. Tangkapan layar- Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tidak punya kekuatan untuk menyelesaikan berbagai konflik yang ada di sejumlah wilayah di dunia saat ini.

Dengan mencontohkan konflik Palestina-Israel dan Ukraina-Rusia, dia merasa peran PBB maupun Dewan Keamanan PBB tidak terlihat.

"PBB tidak bisa berbuat apa-apa, Dewan Keamanan juga sama. Maka perlu inisiatif-inisiatif yang kita lakukan. Inisiatif itu menjadi penting untuk kita berbicara," ujar Ganjar dalam forum Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang digelar CSIS di Gedung Pakarti, Jakarta Pusat pada Selasa (7/11/2023).

Oleh sebab itu, dia merasa inisiatif harus dilakukan oleh negara-negara. Indonesia misalnya harus melobi banyak negara untuk menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai konflik yang ada di berbagai belahan dunia.

"Duta besar kami di beberapa negara atau di PBB atau menteri luar negeri kami, kita minta untuk melobi satu persatu negara untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Perang konflik hanya menimbulkan korban, berikutnya menimbulkan kemarahan dan dendam yang tidak berkesudahan," jelas Ganjar.

Tak hanya itu, lanjutnya, penyelesaian konflik juga harus melibatkan dua negara yang terlibat di dalamnya. Dia mencontohkan, Indonesia sempat melakukan itu ketika menggelar KTT G20 tahun lalu.

Saat itu, Indonesia mengundang pihak Rusia sekaligus Ukraina yang sedang berkonflik. Menurutnya, pada saat itu Indonesia coba mempertemukan Ukraina dan Rusia agar bisa membicarakan berbagai masalah yang bisa diselesaikan.

"Saya kira inilah yang kami katakan sebagai keaktifan dari politik luar negeri kita untuk bisa mengambil inisiatif itu. Jadi beberapa negara yang berkonflik juga pernah ditawarkan oleh negara yang lain, agar kemudian bisa ada proses perdamaian, duduk bersama, dan negosiasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper