Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau OCHA mengatakan sebanyak 20 truk dengan muatan bantuan kemanusiaan menyebrang ke Jalur Gaza melalui titik penyeberangan Rafah, pada Senin (23/10/2023).
Adapun setengah dari muatan bantuan kemanusiaan yang diangkut truk-truk tersebut membawa pasokan dari PBB, seperti makanan dan obat-obatan.
“Dua puluh truk melintasi Rafah hari ini. Setengah dari truk tersebut membawa pasokan PBB, air, makanan dan obat-obatan,” katanya, dilansir TASS, Selasa (24/10/2023).
Sementara itu, pihaknya menyatakan bahwa total 34 truk memasuki Gaza dengan membawa perbekalan bantuan kemanusiaan selama Sabtu dan Minggu (22/10/2023).
Menurut OCHA, bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza tidak termasuk dengan pasokan bahan bakar.
“Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang sejauh ini merupakan penyedia bantuan kemanusiaan terbesar di Gaza, akan menghabiskan cadangan bahan bakarnya dalam 2 hari ke depan,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa di tengah kekurangan bahan bakar, organisasi kemanusiaan harus fokus sepenuhnya pada transportasi air.
Perlu diketahui, berdasarkan data terakhir, jumlah pengungsi internal di Gaza diperkirakan sekitar 1,4 juta dengan hampir 580.000 orang mengungsi di 150 tempat penampungan darurat yang ditunjuk oleh UNRWA.
"Rekan-rekan kemanusiaan memperingatkan tentang kepadatan yang berlebihan karena rata-rata jumlah orang di setiap tempat penampungan telah mencapai lebih dari 2,5 kali lipat dari kapasitas mereka,” tambahnya.
Selain itu, rumah sakit Shifa di kota Gaza, yang terbesar di Jalur Gaza, saat ini merawat sekitar 5.000 pasien, jauh melebihi kapasitasnya yang hanya 700 pasien.
"Jumlah ini ditambah dengan sekitar 45.000 pengungsi internal yang mencari perlindungan di dalam dan sekitar rumah sakit," ucapnya.