Bisnis.com, JAKARTA – Serangan udara Israel dalam beberapa jam terakhir di Gaza menyebabkan kerusakan bangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dan sejumlah korban luka-luka.
Malansir Al Jazeera, Senin (23/10/2023), Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa RS di Kota Beit Lahia di utara Gaza tersebut mengalami kerusakan serius imbas serangan Israel.
Belum diketahui apakah pasien dan orang lain yang berlindung di rumah sakit tersebut juga termasuk di antara korban luka.
Sebelumnya, RS ini juga mengumumkan bahwa para dokter mungkin terpaksa menghentikan operasi jika mereka tidak mendapatkan bahan bakar yang cukup untuk menjalankan fasilitas tersebut.
Sebelumnya, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengatakan RS Indonesia di Gaza mengalami krisis obat-obatan karena belum ada bantuan yang masuk ke Gaza.
"Sejauh ini belum ada bantuan obat-obatan atau bantuan logistik yang bisa masuk," kata relawan MER-C Indonesia Fikri Rohul Haq melalui media sosial X (Twitter), seperti dilansir Antara, (17/10).
Baca Juga
Fikri mengatakan bantuan kemanusiaan masih belum bisa masuk Gaza karena perbatasan di Rafah menjadi target serangan Israel.
"Sampai saat ini belum ada bantuan yang bisa masuk ke Jalur Gaza mengingat pintu perbatasan masih tertutup," kata Fikri.
Terlepas dari terbatasnya akses bantuan. Tim MER-C yang terdiri dari tiga relawan Indonesia dibantu staf lokal menyalurkan bantuan obat-obatan untuk RS Indonesia, pakaian medis dan persediaan makanan bagi tenaga medis RS Indonesia pada Kamis (19/10).
"Kami bertemu dan berbicara dengan Pihak Manajemen RS Indonesia bahwa bantuan yang mereka perlukan saat ini diantaranya obat-obatan, solar untuk genset serta makanan dan pakaian medis untuk tenaga medis,” ungkap Fikri dalam keterangan resmi MER-C, dikutip Senin (23/10).
Ia mengatakan pada Kamis pekan lalu Tim MER-C di Gaza mencari obat-obatan yang dibutuhkan RS Indonesia. ”Alhamdulillah, sejumlah obat-obatan bisa kami dapatkan di Jalur Gaza,” pungkasnya.