Bisnis.com, JAKARTA – Tensi keamanan di kawasan Laut Hitam kembali memanas. Hal itu terjadi setelah Rusia dikabarkan mencegat pesawat nirawak atau drone dari Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari Antara yang melansir Kantor Berita Anadolu, Minggu (6/8/2023), Kementerian Pertahanan Rusia telah mengerahkan jet tempur SU-30. Pengerahan pesawat militer tersebut dilakukan oleh Moskwa setelah mendeteksi kehadiran drone MQ-9A Reaper dari Amerika Serikat yang mendekati Laut HItam.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, untuk mengidentifikasi target dan mencegah pelanggaran perbatasan negara, Angkatan Udara Rusia meluncurkan jet tempur Su-30 untuk tugas pertahanan udara.
"Awak tempur pesawat Rusia mengidentifikasi target di udara sebagai UAV pengintai MQ-9A Reaper milik Angkatan Udara AS," ujar Kemhan Rusia dalam keterangan resminya.
Namun demikian, setelah Rusia meluncurkan sejumlah jet tempur SU-30, drone milik Paman Sam tersebut dilaporkan mundur dari perbatasan.
"Jet tempur Rusia kembali ke pangkalan dengan aman, tidak membiarkan adanya pelanggaran perbatasan negara Federasi Rusia. Penerbangan pesawat Rusia dilakukan sesuai aturan internasional yang mengatur penggunaan perairan netral di wilayah udara," lanjutnya.
Baca Juga
Pada 14 Maret, Komando Eropa AS (EUCOM) mengumumkan bahwa dua pesawat Su-27 Rusia mengganggu UAV MQ-9 AS di atas Laut Hitam, dan MQ-9 tersebut jatuh ke perairan internasional.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan UAV MQ-9 AS melanggar area terlarang sementara yang diberitahukan kepada semua pengguna wilayah udara karena operasi militer khusus Ukraina, yang sesuai dengan standar internasional.
Sebelumnya, aksi militer di Laut Hitam yang melibatkan drone dikabarkan dilakukan oleh Ukraina pada akhir pekan ini.
Ledakan serangan drone Ukraina dikabarkan terjadi di dekat Pelabuhan Novorossiysk, Rusia di Laut Hitam. Rekaman yang dibagikan di media sosial pada Jumat (4/8/2023) menunjukkan ledakan keras di pelabuhan yang merupakan pusat utama ekspor Rusia.
Dilansir dari BBC, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memukul mundur serangan Ukraina di pangkalan angkatan lautnya dengan dua drone laut. Drone telah terlihat dan dihancurkan oleh kapal-kapal Rusia yang menjaga pelabuhan luar pangkalan angkatan laut.
Pelabuhan, untuk sementara, menangguhkan setiap pergerakan kapal setelah serangan itu, menurut Konsorsium Pipa Kaspia yang memuat minyak ke kapal tanker di pelabuhan.