Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Nggak Diajak, Anggota KTT Arab Saudi Bahas Perdamaian Ukraina Akhir Tahun Ini

Negara-negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Saudi sepakat bentuk kelompok kerja untuk membahas perdamaian Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam acara untuk menghormati pertahanan Kota Okhtyrka melawan penjajah Rusia./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam acara untuk menghormati pertahanan Kota Okhtyrka melawan penjajah Rusia./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara anggota dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Saudi sepakat untuk membentuk kelompok kerja untuk membahas rencana perdamaian Ukraina yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 

Surat kabar Italia, Corriere della sera, melaporkan dengan mengutip sumber-sumber di Eropa, beberapa negara anggota dalam pertemuan itu percaya bahwa penghormatan terhadap integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina harus menjadi inti dari setiap perjanjian damai, serta supremasi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Lebih lanjut, KTT Arab Saudi rencananya akan digelar di Jeddah, yang kemungkinan akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. 

"Jangka waktu pertemuan puncak para kepala negara belum ditetapkan, tetapi kemungkinan akan berlangsung pada akhir tahun ini," kata sumber-sumber Eropa, seperti dilansir dari TASS, pada Minggu (6/8/2023). 

Seperti diketahui, negara-negara melakukan negosiasi berupaya mencari solusi damai untuk konflik Ukraina, pada 5-6 Agustus 2023.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan lebih dari 30 negara, termasuk Brasil, Inggris, India, China, Amerika Serikat, Turki, Afrika Selatan, serta anggota Uni Eropa (UE). 

Meski begitu, Ukraina menekankan bahwa Rusia tidak akan diundang dalam pertemuan yang membahas perdamaian tersebut. 

Badan Pers Saudi melaporkan bahwa negara-negara yang berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut terutama akan diwakili oleh penasihat keamanan nasional mereka, pada Jumat (4/8). 

Menurut pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita tersebut, pemerintah Saudi berharap pembicaraan yang direncanakan akan membantu menemukan solusi damai untuk konflik di Ukraina. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper