Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasukan Menipis, Ukraina Tumbalkan Pasien HIV untuk Gabung Militer

Ukraina ubah aturan wajib militer, kini orang dengan riwayat penyakit kronis seperti HIV tanpa gejala wajib gabung militer.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis tulisan Kejayaan bagi Ukraina saat mengunjungi Pulau Ular (Zmiinyi) di Laut Hitam, 8 Juli 2023. Pulau Ular direbut kembali oleh Angkatan Bersenjata Ukraina setahun yang lalu, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Odesa, Ukraina./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis tulisan Kejayaan bagi Ukraina saat mengunjungi Pulau Ular (Zmiinyi) di Laut Hitam, 8 Juli 2023. Pulau Ular direbut kembali oleh Angkatan Bersenjata Ukraina setahun yang lalu, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Odesa, Ukraina./Reuters

Bisnis.com, SOLO - Imbas kekurangan pasukan hingga merebaknya korupsi yang mengarah ke dipecatnya Menteri Pertahanan membuat Ukraina kebingungan.

Presiden Ukraina yang menunjuk Menhan baru, kini juga mengeluarkan anyar terkait kewajiban warga melakukan wajib militer.

Pemerintah telah merubah persyaratan baru untuk dinas militer, di mana masyarakat yang didiagnosa HIV dan penyakit kronis lain wajib mengikuti wajib militer.

Masyarakat dengan penyakit hepatitis, HIV tanpa gejala, tuberkulosis yang diobati secara klinis, serta berbagai penyakit darah wajib turun perang.

Aturan baru ini juga mengizinkan wajib militer bagi orang-orang dengan "manifestasi gangguan mental ringan jangka pendek, serta penyakit sistem saraf pusat yang berkembang secara perlahan".

Agar tidak terjadi praktek korupsi dan pembelotan, pemerintah juga meringankan persyaratan kesehatan bagi mereka yang ingin bertugas di unit elit angkatan udara dan laut Ukraina.

Diketahui sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina mengalami kerugian besar. Bantuan yang diberikan negara Barat pun nampaknya tak membuat perubahan signifikan.

Sejauh ini serangan balasan gagal membuahkan hasil nyata, sementara puluhan tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat telah hancur dibom oleh Rusia.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev tampaknya telah meningkatkan upaya wajib militernya, dengan video yang beredar secara online menunjukkan petugas wajib militer mengejar calon wajib militer di jalanan, secara fisik menyerang mereka, dan mengancam mereka dengan senjata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper