Bisnis.com, SOLO - Imbas kekurangan pasukan hingga merebaknya korupsi yang mengarah ke dipecatnya Menteri Pertahanan membuat Ukraina kebingungan.
Presiden Ukraina yang menunjuk Menhan baru, kini juga mengeluarkan anyar terkait kewajiban warga melakukan wajib militer.
Pemerintah telah merubah persyaratan baru untuk dinas militer, di mana masyarakat yang didiagnosa HIV dan penyakit kronis lain wajib mengikuti wajib militer.
Masyarakat dengan penyakit hepatitis, HIV tanpa gejala, tuberkulosis yang diobati secara klinis, serta berbagai penyakit darah wajib turun perang.
Aturan baru ini juga mengizinkan wajib militer bagi orang-orang dengan "manifestasi gangguan mental ringan jangka pendek, serta penyakit sistem saraf pusat yang berkembang secara perlahan".
Agar tidak terjadi praktek korupsi dan pembelotan, pemerintah juga meringankan persyaratan kesehatan bagi mereka yang ingin bertugas di unit elit angkatan udara dan laut Ukraina.
Baca Juga
Diketahui sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina mengalami kerugian besar. Bantuan yang diberikan negara Barat pun nampaknya tak membuat perubahan signifikan.
Sejauh ini serangan balasan gagal membuahkan hasil nyata, sementara puluhan tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat telah hancur dibom oleh Rusia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev tampaknya telah meningkatkan upaya wajib militernya, dengan video yang beredar secara online menunjukkan petugas wajib militer mengejar calon wajib militer di jalanan, secara fisik menyerang mereka, dan mengancam mereka dengan senjata.