Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Sedikitnya Tembak Jatuh 3 Drone Ukraina, 50 Penerbangan Dibatalkan

Rusia menembak jatuh setidaknya tiga drone yang diluncurkan Ukraina pada Selasa (5/9/2023) pagi yang menargetkan Ibu Kota negara tersebut.
ilustrasi drone yang digerakkan dengan jaringan 5G Jio/dok. website Jio
ilustrasi drone yang digerakkan dengan jaringan 5G Jio/dok. website Jio

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menembak jatuh setidaknya tiga drone yang diluncurkan Ukraina pada Selasa (5/9/2023) pagi yang menargetkan Ibu Kota negara tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa sistem pertahanan udaranya menghancurkan dua drone di wilayah Kaluga dan Tver, yang berbatasan dengan wilayah Moskow, serta satu drone yang lebih dekat ke Ibu Kota, di distrik Istra di wilayah Moskow.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa drone tersebut "berusaha melakukan serangan terhadap Moskow" dan fasilitas layanan konsumen dirusak di distrik Istra, yang terletak sekitar 65 km (40 mil) Barat Laut Kremlin.

Tidak ada kerusakan atau korban jiwa di tempat lain, kata Kementerian Pertahanan.

Sobyanin mengatakan puing-puing drone di wilayah Tver jatuh di Desa Zavidovo. Menurut kantor berita negara RIA, Zavidodvo adalah rumah bagi "Rus", istana kediaman resmi presiden Rusia.

Kediaman utama Presiden Vladimir Putin adalah kediaman Novo-Ogaryovo di wilayah Moskow serta Istana Grand Kremlin - tempat acara resmi diadakan.

Kantor berita Rusia melaporkan bahwa hampir 50 penerbangan dibatalkan atau ditunda pada Selasa (5/9/2023) pagi dari empat bandara utama di sekitar Ibu Kota – Vnukovo, Domodedovo, Sheremetyevo dan Zhukovsky.

Serangan drone terhadap sasaran Rusia, terutama di Krimea – yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014 – dan di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, hampir menjadi kejadian sehari-hari sejak dua drone dihancurkan di Kremlin pada awal Mei.

Serangan tersebut telah mengganggu penerbangan masuk dan keluar Moskow dalam beberapa pekan terakhir. Ukraina jarang mengambil tanggung jawab langsung atas serangan pesawat tak berawak tersebut, namun mengatakan bahwa penghancuran infrastruktur militer Rusia membantu serangan balasan di Kyiv yang dimulai pada bulan Juni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper