Tahun 2021
Turki mulai memperbaiki hubungan regional yang tegang termasuk dengan Armenia, Israel, Mesir, dan Arab Saudi. Itu juga meningkatkan penjualan drone canggih ke Ukraina dan negara lain.
Desember 2021: Perekonomian mengalami krisis mata uang yang lebih dalam setelah serangkaian pemotongan suku bunga. Lira mencapai posisi terendah sepanjang masa, inflasi melonjak ke level tertinggi selama pemerintahan Erdogan, dan peringkat persetujuannya merosot.
Juli 2022: Mediasi Turki, bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa, membantu mengamankan kesepakatan yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian Ukraina, lima bulan setelah invasi Rusia dimulai.
Peran Erdogan dipandang krusial berkat hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Februari 2023: Turki mengalami gempa paling mematikan dalam sejarah modernnya dengan lebih dari 50.000 orang tewas di tenggara. Orang-orang di zona bencana mengeluhkan lambatnya tanggapan pihak berwenang, terutama di hari-hari pertama, yang memicu kritik terhadap pemerintah. Erdogan mengakui respons bisa lebih cepat dan meminta maaf kepada masyarakat atas kekurangan yang terjadi pada hari-hari pertama gempa.
Mei 2023: Turki memberikan suara dalam pemilihan yang diperkirakan akan menjadi pertarungan ketat antara Erdogan dan penantang utamanya yaitu Kemal Kilicdaroglu.
Baca Juga
Meskipun popularitasnya telah menurun karena krisis biaya hidup, Erdogan memenangkan lebih banyak suara daripada pesaingnya, tetapi tidak mencapai ambang batas 50 persen yang diperlukan untuk menang di putaran pertama, dan akan mencapai putaran kedua pada 28 Mei mendatang.