Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak memulai perang, tetapi siap memberikan respons tegas terhadap setiap bentuk agresi yang diarahkan ke negaranya.
Hal ini ia sampaikan dalam pernyataan melalui akun media sosial X (Twitter) @drpezeshkian, usai melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Turki, Selasa (17/6/2025).
"Dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Turki, saya menekankan bahwa kami bukan pihak yang memulai perang, namun kami akan membalas kejahatan-kejahatan rezim Zionis dengan penuh ketegasan. Dalam level apa pun mereka menyerang, mereka akan mendapatkan balasan di level yang sama," ujar Pezeshkian dalam unggahannya dalam bahasa Persia.
Dia juga menegaskan bahwa Iran tidak menginginkan meluasnya konflik, tetapi jika ada pihak yang melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan Iran, maka balasannya akan membuat mereka menyesal.
"Kami tidak mencari eskalasi perang, namun setiap bentuk pelanggaran terhadap Iran akan kami balas dengan cara yang membuat pihak lawan menyesalinya," tegasnya.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan kawasan, menyusul saling serang antara Iran dan Israel, termasuk serangan rudal dan drone sejak pertengahan Juni 2025.
Baca Juga
Pezeshkian, yang baru saja memenangkan pemilu presiden Iran, menempatkan posisi dirinya dalam garis kebijakan luar negeri Iran yang tetap keras terhadap ancaman eksternal, khususnya dari Israel.