Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya akan menghadiri pembicaraan dengan Rusia jika Presiden Vladimir Putin juga hadir di Istanbul, Turki pada Kamis (15/5/2025) besok.
Mengutip Reuters pada Rabu (14/5/2025), Zelensky menyinggung Putin takut untuk bertemu langsung dengannya, karena pihak Kremlin (Rusia) belum memastikan kehadiran Putin secara langsung pada esok hari.
Zelensky mengatakan bahwa dia ingin merundingkan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari sebagai langkah awal mengakhiri perang.
Sebab itu, dia menyoroti Putin harus hadir dalam pembicaraan karena menurutnya “segala sesuatu di Rusia bergantung padanya”. “Kami ingin menyepakati awal dari akhir perang. Dia [Putin] takut melakukan pembicaraan langsung dengan saya,” tuturnya dalam suatu konferensi pers dan dikutip dari Reuters pada Rabu (14/5/2025).
Lebih lanjut, dia pun berharap Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa dapat menjantuhkan “sanksi yang kuat” kepada Rusia bilamana pembicaraan gagal direalisasikan.
Pada Minggu sebelumnya, Putin mengusulkan adanya pembicaraan langsung dengan Ukraina. Mendengar itu, Trump secara terbuka meminta Zelensky menerima usulan Putin tersebut.
Baca Juga
Merespons permintaan Trump, Zelensky menyatakan bahwa dia akan menunggu Putin di Istanbul pada Kamis besok, meskipun hingga kini pihak Kremlin belum menyatakan Putin akan datang secara langsung.
Sementara itu, juru bicara (jubir) Kremlin Dmitry Peskov enggan membeberkan siapa yang akan mewakili Rusia dalam pembicaraan mendatang itu. Dia menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Putin. “Begitu presiden menganggap waktunya tepat, kami akan mengumumkannya,” tuturnya.
Trump Tawarkan Ikut Pembicaraan
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan diri untuk ikut serta dalam pembicaraan langsung antara Ukraina dan Rusia.
Melansir Reuters pada Selasa (13/5/2025), Trump berpendapat bahwa pembicaraan di Istanbul bisa mendorong langkah yang bermanfaat untuk mengakhiri perang Rusia vs Ukraina.
Sebab itu, dia menyebut jika waktunya memungkinkan, dirinya akan hadir pada Kamis besok, mengingat jadwal kunjungannya ke Timur Tengah pada minggu ini.
“Saya punya banyak pertemuan, tapi saya mempertimbangkan terbang ke sana. Mungkin saja, jika saya merasa ada kemungkinan hasil yang nyata. Jangan remehkan hari Kamis di Turki,” tutur Trump.
Teranyar, Trump dalam pidatonya saat di Arab Saudi mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan menghadiri pembicaraan Rusia-Ukraina pada Kamis berdama beberapa pihak lainnya.
“Kita lihat saja apakah kita bisa mewujudkannya,” kata Trump sebagaimana dikutip dari Reuters pada Rabu (14/5/2025).