Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan baru-baru ini di Israel dan Palestina, pada Senin (10/4/2023), dan meminta kedua negara untuk menahan diri demi mengurangi ketegangan.
Juru Bicara pemerintah Singapura menyampaikan belasungkawa yang dalam kepada keluarga korban dan berharap dapat segera pulih.
"Singapura tetap sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan di Israel dan wilayah Palestina. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga para korban dan berharap mereka yang terluka segera pulih," katanya seperti dilansir dari CNA, pada Senin (10/4/2023).
Singapura juga mengutuk serangan roket ke Israel, serta serangan terpisah di Tel Aviv dan Lembah Yordan. Pada saat meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut, 6 roket diluncurkan ke Israel pada Sabtu (8/4/2023).
Tentara Israel mengatakan bahwa 2 roket mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Setidaknya 1 roket dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Sementara itu, seorang turis Italia juga tewas dan 5 orang terluka dalam insiden tabrakan mobil di Tel Aviv pada Jumat (7/4/2023). Kejadian itu hanya beberapa jam setelah dua warga Israel tewas dalam serangan penembakan di Lembah Yordan.
Baca Juga
Sebelumnya, polisi Israel menyerbu ruang salat masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam pada 4 April 2023.
Kementerian Luar Negeri Singapura mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengurangi ketegangan untuk mencegah hilangnya nyawa lebih banyak.
“Semua pihak harus menghormati kesucian tempat ibadah seperti Masjid Al-Aqsa agar masyarakat dapat beribadah dengan aman dan damai, khususnya selama bulan suci Ramadan,” kata Kementerian Luar Negeri Singapura.
Singapura meminta warganya yang berada di Israel untuk selalu waspada, memantau berita dengan cermat, dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat.
Warga Singapura yang bepergian ke Israel sangat dianjurkan untuk mendaftar secara elektronik ke Kementerian Luar Negeri, dan warga yang membutuhkan bantuan konsuler harus menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Tel Aviv atau kantor tugas Kementerian Luar Negeri 24 jam.