Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Israel Sebut Indonesia Negara Terbelakang dalam Dunia Olahraga

Media Israel mengklaim Indonesia menjadi negara terbelakang soal olahraga, karena tindakan diskriminatif terhadap atlet-atlet Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring meredanya masalah pencopotan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Rabu 29 Maret 2023, ternyata reaksi dari media Israel masih terus berlalu-lalang. 

Melalui artikel editorial milik Jerusalem Post yang berjudul "Indonesia's anti-Israel prejudice is a diplomatic own goal", pihaknya menyebut Indonesia yang menolak kehadiran Israel sebagai 'gol bunuh diri'.

Bahkan, Jerusalem Post juga menyebut citra yang diproyeksikan Indonesia bukanlah bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel.

Dalam artijel tersebut menyoroti gelaran Piala Dunia U-20 yang seharusnya menjadi kesempatan untuk memperbaiki citra sepak bola Indonesia di hadapan dunia, salah satunya setelah adanya insiden Kanjuruhan pada Oktober 2022. 

Menurutnya, acara olahraga besar seperti itu bisa menjadi ajang pembuktian Indonesia dapat mengorganisir kegiatan yang aman dan sukses sebagai tuan rumah. 

Sayangnya, Indonesia gagal memanfaatkan kesempatan itu karena menolak kehadiran Israel dan diduga kuat dipengaruhi oleh prasangka anti-Israel.

Hal ini pun berakibat fatal, di mana FIFA secara resmi mengumumkan pencabutan hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen ini, lantaran sejumlah pihak keberatan atas partisipasi Israel dalam turnamen. 

Media tersebut pun menyoroti, tindakan Indonesia kepada Israel bukan kali pertamanya dalam menolak kehadiran atlet Israel.

Tercatat pada  1958, Indonesia  bersama dengan Turki dan Sudan memutuskan keluar dari babak kualifikasi Piala Dunia untuk menghindari bermain melawan Israel.

Namun sebagai negara dengan mayoritas muslim, Turki dan Sudan sama-sama kini sudah memiliki hubungan baik dengan Israel. Lain halnya dengan Indonesia, di mana sikap Indonesia terhadap negara Yahudi tetap membeku seperti 65 tahun lalu. 

“Antipati terhadap Israel begitu membutakan Indonesia sehingga negara tersebut mengambil langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri,” tulis Jerusalem Post, Senin (3/4/2023).

Dalam akhir tulisannya, Jerusalem Post mengatakan dengan adanya pembatalan Piala Dunia U-20 ini menyebabkan negara Indonesia kehilangan potensi manfaat ekonomi hingga triliunan rupiah. 

Namun pernyataan dari media ini tidak dapat dianggap sebagai pandangan resmi dari Israel atau pemerintah Israel.

Sebagai informasi, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik yang resmi, dan Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang tidak mengakui keberadaan Israel sebagai negara. 

Keputusan Indonesia untuk menolak atlet-atlet Israel dalam turnamen olahraga tersebut didasarkan pada kebijakan luar negeri Indonesia dan dianggap sebagai tindakan politik yang sah dalam konteks politik internasional.

Di sisi lain, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir membawa kabar baik atas pertemuannya dengan FIFA. 

Dirinya menyatakan rasa syukurnya karena Indonesia terhindar dari sanksi berat paska pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. 

Erick menambahkan, organisasi sepakbola internasional tersebut memberikan sanksi administrasi kepada PSSI berupa berupa pembekuan dana FIFA Forward oleh FIFA setelah batal menggelar Piala Dunia U-20 2023. 

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," tulis Erick saat berada di Paris, dilansir dari Instagramnya @erickthohir,  Jumat (7/4/2023)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper